Beranda Berita Nasional Ford Targetkan Produksi Dua Juta Kendaraan Listrik EV Tahun 2026

Ford Targetkan Produksi Dua Juta Kendaraan Listrik EV Tahun 2026

333
0

NIKEL.CO.ID, 10 APRIL 2023 – Vice President Industrialisasi Ford Model e EV, Lisa Drake mengatakan bahwa Ford menargetkan akan memproduksi sebanyak dua juta kendaraan listrik Electric Vehicle (EV) pada tahun 2026 ke depan. 

Hal ini tercermin dalam kesepakatan tiga pihak antara produsen mobil global Ford Motor Co. (Ford) dengan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) Tiongkok pada akhir bulan lalu. 

Hal itu bertujuan untuk memajukan produksi nikel yang lebih berkelanjutan di Indonesia dan membantu membuat baterai kendaraan listrik (EV) lebih terjangkau.

“Kolaborasi ini akan menyediakan bahan-bahan penting untuk peralihan industri otomotif ke EV, meningkatkan industri manufaktur EV Indonesia, dan mendukung rencana Ford untuk menghasilkan laju produksi 2 juta EV pada akhir 2026 dan skala lebih lanjut secara bertahap,” kata Vice President Industrialisasi Ford, Lisa Drake, Senin (10/4/2023). 

Menurut Lisa Drake, persiapan lokasi awal Proyek HPAL Blok Pomalaa telah dimulai, dan konstruksi penuh diharapkan dapat dimulai tahun ini (2023), dengan operasi komersial dimulai pada 2026. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, proyek pemrosesan nikel tiga arah, bersama dengan perjanjian pasokan terpisah yang sedang dikembangkan Ford dan Huayou untuk bahan aktif katoda prekursor yang penting untuk pembuatan baterai lithium-ion.

“Secara kolektif akan digabungkan dengan sumber nikel Ford lainnya, berkontribusi secara signifikan untuk mendukung target produksi kendaraan listriknya hingga akhir 2026,” jelasnya. 

Adapun ketiga perusahaan tersebut telah melakukan penyertaan modal di Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa dan melakukan kesepakatan secara definitif yang dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Proyek HPAL Blok Pomalaa ini akan mengolah bijih yang dipasok oleh PT Vale Indonesia dari tambang Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel. 

Pabrik HPAL ini akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Tunduk pada persetujuan regulator, proyek ini dapat menghasilkan hingga 120 kiloton MHP per tahun.

Selain itu, ia juga memaparkan bahwa kerangka kerja ini memberikan kendali langsung kepada Ford untuk mendapatkan nikel yang dibutuhkan, dengan salah satu pendekatan industri berbiaya terendah.

“Dan memungkinkan kami memastikan nikel telah ditambang sejalan dengan target keberlanjutan perusahaan kami, menetapkan standar ESG yang tepat saat kami mengukur,” paparnya.

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy menyambungkan, bekerja dengan cara ini menempatkan Ford pada posisi memudahkan EV diakses oleh jutaan orang dan dengan cara yang tetap melindungi manusia dan planet dengan lebih baik.

“Perjanjian ini menunjukkan bahwa bukan hanya mengenai apa yang kami tambang, tetapi bagaimana kami melakukannya,” sambungnya.

Menurutnya, PT Vale Indonesia telah menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam semua yang perusahaan lakukan.

“Dan hasilnya adalah kolaborasi unik dengan pembuat mobil global Ford dan pemroses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini,” ujarnya. 

Febriany Eddy mengungkapkan, kerja sama global ini sejalan dengan visi Indonesia untuk membangun ekosistem EV domestik dan menjadikan PT Vale sebagai kontributor penting dalam mengatasi tantangan dekarbonisasi dunia.

“Dengan investasi yang akan menghasilkan manfaat ekonomi lokal dan memastikan pemanfaatan sumber daya nikel Indonesia secara optimal,” cetusnya. 

Dia melanjutkan bahwa kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari groundreaking Blok Pomalaa PT Vale Indonesia pada November lalu. Blok ini merupakan Proyek Strategis Nasional dengan investasi hingga Rp67,5 triliun dan diperkirakan akan mempekerjakan sekitar 12.000 pekerjaan konstruksi.

Senior Vice President Huayou, Dr. George Fang mengatakan, Huayou adalah perusahaan berbasis teknologi, dan produsen terkemuka bahan baterai energi baru ramah lingkungan, rendah karbon, dan berstandar ESG tinggi. 

“Kerja sama strategis ini merupakan salah satu proyek unggulan di bawah sinergi BRI-GMF, juga menghubungkan sumber daya nikel dan kobalt Indonesia dengan pembuat EV melalui kapabilitas canggih Huayou dan teknologi HPAL,” sambut Dr. George Fang, Senior Vice President Huayou. 

Ini merupakan model bisnis rantai nilai EV yang hebat dan akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perkembangan ekologi industri EV di Indonesia. 

“Upaya bersama ketiga pihak bertujuan untuk menciptakan pengaruh yang sangat positif terhadap perkembangan ekonomi dan sosial Indonesia, serta industri EV global dan rantai pasokannya,” ujar George Fang. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ketika meresmikan proyek tersebut mengatakan bahwa Blok Pomalaa merupakan batu loncatan bagi Indonesia untuk diakui sebagai produsen mineral berkualitas tinggi untuk ekosistem EV global.

“Kemitraan ini mengukuhkan PT Vale Indonesia sebagai pemasok utama dan pemimpin dalam nikel berkelanjutan dan rendah karbon, berdasarkan sejarah 55 tahun kami sebagai mitra utama dengan komitmen untuk mendorong manfaat sosial ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia dalam perjalanannya menjadi hub penting dalam rantai nilai EV global,” kata Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. 

Sekilas tentang Ford Motor Company Ford Motor Company (NYSE: F) merupakan perusahaan global yang berbasis di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, yang berkomitmen untuk membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana setiap orang bebas bergerak dan mengejar impiannya. 

Rencana Ford+ perusahaan untuk pertumbuhan dan penciptaan nilai memadukan kekuatan yang ada, kemampuan baru, dan hubungan selalu aktif dengan pelanggan untuk memperkaya pengalaman bagi pelanggan dan memperdalam loyalitas mereka.

Ford mengembangkan dan menghadirkan must-have Ford trucks, sport utility vehicles, commercial vans dan cars, dan Lincoln luxury vehicles, yang inovatif, bersama dengan layanan yang terhubung. 

Perusahaan melakukannya melalui tiga segmen bisnis yang berpusat pada pelanggan: Ford Blue, rekayasa kendaraan bertenaga gas dan hibrida ikonik. 

Ford Model e, menciptakan kendaraan listrik terobosan bersama dengan perangkat lunak tersemat yang mendefinisikan pengalaman digital luar biasa untuk semua pelanggan.

Kemudian, Ford Pro, membantu pelanggan komersial mengubah dan mengembangkan bisnis mereka dengan kendaraan dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. 

Selain itu, Ford mengejar solusi mobilitas melalui Ford Next, dan menyediakan layanan keuangan melalui Ford Motor Credit Company. Ford mempekerjakan sekitar 173.000 orang di seluruh dunia. (Shiddiq)

Artikulli paraprakSekum APNI Dukung “Berkah Ramadan” MPW Pemuda Pancasila
Artikulli tjetërPenciptaan Pasar Kendaraan Listrik Jangan Dikuasai Asing, Harus Ada Syarat Insentif