
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menegaskan kembali pentingnya pengelolaan sumber daya alam, khususnya nikel, sebagai aset strategis negara yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan generasi mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Kondisi ini menjadi modal kuat untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri global berbasis mineral.
“Nikel kita terbesar di dunia. Ini aset negara yang harus kita kelola dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” katanya dalam acara Minerba Convex 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (15/6).
Pemerintah menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam tidak boleh hanya berorientasi pada eksploitasi cepat, tetapi harus memperhatikan aspek lingkungan, regulasi, dan keberlanjutan. Hal ini juga sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 yang mengatur bahwa kekayaan alam harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ia menjelaskan, ketika kebijakan penyetopan ekspor bijih nikel diterapkan, Indonesia mulai membangun industri hilir yang memberikan nilai tambah signifikan. Sebelum larangan ekspor diberlakukan pada 2017-2018, nilai ekspor nikel Indonesia berada di kisaran 3,3 miliar dolar AS. Namun, setelah hilirisasi berjalan dan ekspor bahan mentah dihentikan, kontribusi sektor nikel meningkat drastis.
“Pada 2023-2024, total ekspor dari sektor nikel sudah mencapai 35-40 miliar dolar. Naiknya lebih dari sepuluh kali lipat,” ungkapnya.
Lonjakan tersebut menjadi bukti keberhasilan roadmap hilirisasi mineral dalam menciptakan nilai tambah, membuka lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, pemerintah juga menegaskan bahwa hilirisasi tambang merupakan langkah strategis yang tidak hanya memperkokoh struktur ekonomi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya industri kendaraan listrik dan energi bersih.
“Dengan pengelolaan yang baik, lingkungan terjaga, dan aturan ditegakkan, nikel akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya. (Uyun)