Beranda Berita Nasional Pemerintah Pacu Investasi Berkualitas, Nikel Jadi Andalan Penguatan Ekonomi Nasional

Pemerintah Pacu Investasi Berkualitas, Nikel Jadi Andalan Penguatan Ekonomi Nasional

69
0
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mendorong investasi yang berkualitas dan berkelanjutan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan, saat ini kondisi global masih diwarnai ketegangan geopolitik dan geokonomi, mulai dari konflik Rusia-Ukraina hingga dinamika di Timur Tengah. Menurutnya, situasi tersebut menuntut Indonesia untuk mampu memanfaatkan peluang sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.

“Dunia ini masih belum baik-baik saja. Tugas kita adalah menavigasi tantangan global itu dengan kebijakan yang tepat, agar kesejahteraan rakyat tetap meningkat,” kata Rosan dalam pembukaan Investor Daily Summit 2025, di Essembly Hall, Jakarta International Convention Center, Rabu (8/10).

Ia menegaskan bahwa Asia, termasuk Indonesia, akan memainkan peran sentral dalam perekonomian global. Dia menjelaskan, pada tahun 2030 sebanyak 60% ekonomi dunia diperkirakan akan berasal dari kawasan Asia dan dari jumlah tersebut, Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan, yakni 40% dari total ekonomi Asia dan 36% dari populasinya.

“Indonesia seharusnya menjadi natural leader of Asia. Dengan potensi ekonomi, sumber daya, dan populasi yang besar, kita punya peran strategis untuk memimpin,” ujarnya.

Dia menyampaikan, dalam satu tahun terakhir, Indonesia berhasil menuntaskan beberapa perjanjian dagang strategis, antara lain European-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) yang telah dinegosiasikan selama delapan tahun, serta perjanjian Canada-Indonesia CEPA. Selain itu, Indonesia juga aktif bergabung dengan berbagai inisiatif internasional, seperti RCEP, BRICS, OECD, dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan luar negeri yang “bebas dan aktif” sekaligus upaya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai ekonomi global.

Pemerintah, katanya lebih lanjut, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029 untuk mencapai target tersebut dan investasi menjadi salah satu motor utama. Dalam periode 2014 – 2024, realisasi investasi Indonesia diketahui mencapai Rp9.100 triliun. Sementara itu, untuk lima tahun ke depan (2025–2029), pemerintah menargetkan investasi senilai lebih dari Rp13.000 triliun.

“Yang terpenting bukan hanya jumlah investasi, tetapi kualitasnya. Investasi harus berkelanjutan dan berdampak nyata bagi penciptaan lapangan kerja,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam, terutama nikel, sebagai strategi memperkuat ekonomi nasional. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 42 persen cadangan nikel dunia yang menjadikannya pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik.

“Kita tidak boleh hanya mengekspor bijih nikel mentah. Sekarang Indonesia sudah punya ekosistem lengkap, dari tambang hingga battery pack dan recycling. Ini bukti nyata hilirisasi berjalan,” ungkapnya.

Pemerintah juga terus mengakselerasi transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dengan target net zero emission pada 2060. Diketahui, potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 3.700 gigawatt, namun baru dimanfaatkan kurang dari satu persen sehingga PLN telah menyiapkan rencana pembangunan kapasitas pembangkit baru hingga 2034, di mana 76 persen di antaranya berasal dari energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, panas bumi, dan bahkan energi nuklir skala kecil. (Uyun)