Beranda Asosiasi Pertambangan Direktur JFX: Dorongan Realisasi Indonesia Metal Exchange untuk Harga Nikel Nasional

Direktur JFX: Dorongan Realisasi Indonesia Metal Exchange untuk Harga Nikel Nasional

108
0
Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX), Suresh Mookiah. (Dok. MNI)
Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX), Suresh Mookiah. (Dok. MNI)
https://event.cnfeol.com/en/evenat/333

NIKEL.CO.ID, JAKARTA– Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menggelar Training to Miners (TTM) 2025 selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 20–22 Agustus 2025 di Hotel RedTop, Jakarta. 

Acara ini menjadi ajang penguatan kapasitas dan forum diskusi strategis yang mempertemukan pelaku industri, regulator, hingga lembaga keuangan dalam membahas arah masa depan pertambangan nikel Indonesia.

Salah satu pembicara yang hadir adalah Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX), Suresh Mookiah.

https://www.fastmarkets.com/events/international-critical-minerals-and-metals-summit-indonesia/

Ia membawakan topik diskusi bertajuk Menyusun Patokan Harga Mineral Indonesia: IME Sebagai Pilar Transparansi dan Kemandirian Harga Nikel Nasional’.

Saat ditemui nikel.co.id, Suresh menyampaikan pentingnya pembentukan Indonesia Metal Exchange (IME) sebagai instrumen strategis dalam menentukan harga patokan nikel nasional. 

Menurutnya, keberhasilan JFX dalam mengelola perdagangan timah menjadi modal berharga untuk mendorong lahirnya bursa logam serupa di sektor nikel.

“Saya membawakan satu presentasi berkaitan dengan Indonesia Metal Exchange bagi menentukan harga patokan nikel di Indonesia. Setelah kita dapat melihat kejayaan yang sudah ada di Bursa Timah yang kini di-handle oleh JFX,” jelas Suresh usai memberikan paparan, Jumat (22/8/2025).

Ia berharap APNI dapat terus mengawal gagasan besar ini agar terealisasi, sehingga Indonesia memiliki kemandirian dalam penentuan harga nikel. 

“Saya berharap APNI akan terus membawa ide proyek ini dengan harapan, dengan adanya Metal Exchange ini, harga patokan untuk nikel bisa ditentukan di Indonesia,” tambahnya.

Suresh juga menegaskan bahwa dukungan semua pihak menjadi kunci keberhasilan proyek IME. 

“Harapan saya adalah supaya stakeholder-stakeholder berkaitan dengan proyek ini dapat memberi sokongan yang padu kepada APNI, termasuk regulator, pemerintah, dan pelaku pasar. Dengan adanya semua stakeholder ini memberi sokongan, saya sangat yakin harga nikel dapat ditentukan di Indonesia, bukan di luar negeri seperti adanya sekarang,” tegasnya.

Dengan masuknya topik penting terkait pembentukan bursa logam nasional dalam agenda TTM APNI 2025, acara ini bukan hanya menjadi ruang pembelajaran, tetapi juga forum strategis yang dapat membuka jalan menuju kemandirian harga nikel Indonesia di pasar global. (Lili Handayani)