

NIKEL.CO.ID, JAKARTA– Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) sukses menyelenggarakan program Training to Miners (TTM) 2025 selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 20–22 Agustus 2025 di Hotel RedTop, Jakarta.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, termasuk perbankan, industri, hingga regulator, dengan fokus utama pada penguatan kapasitas para pelaku usaha tambang nikel.
Salah satu narasumber yang memberikan kesan positif adalah Assistant Vice President Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Agung Ary Pringgadinata Sastrawan.

Menurutnya, kegiatan TTM APNI 2025 merupakan langkah nyata asosiasi dalam membangun ekosistem pertambangan yang lebih kuat, modern, dan berkelanjutan.
“Event-nya cukup bagus, banyak anggota yang hadir, dan harapannya semoga ke depan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia bisa semakin maju dan bisa membantu perekonomian Indonesia,” ujar Agung, Rabu (20/8/2025).
Ia menambahkan, forum ini juga membuka peluang untuk mempererat hubungan bisnis antara sektor perbankan dan pelaku usaha tambang, khususnya dalam mendukung transaksi Devisa Hasil Ekspor (DHE).

“Harapannya juga bisa semakin erat hubungan bisnisnya dengan penambang nikel, terutama untuk transaksi palasnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri turut membawakan materi terkait DHE SDA & Treasury Solutions, termasuk pemaparan mengenai regulasi terbaru DHE serta instrumen keuangan seperti SBI.
Menurut Agung, materi ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan awareness peserta terhadap kebijakan baru sekaligus memanfaatkan solusi perbankan yang tersedia.

“Sekarang ini adalah salah satu contoh kepedulian kita semua, khususnya APNI yang selalu berinisiatif baik untuk mendukung perkembangan industri pertambangan, khususnya nikel, agar bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, badan usaha, maupun negara,” jelasnya.
Dengan berlangsungnya TTM APNI 2025, asosiasi ini kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat daya saing industri nikel Indonesia di kancah global, sembari mendorong sinergi dengan sektor perbankan dan lembaga keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (Lili Handayani)
