Beranda Korporasi Firmansyah: Indonesia Harus Keluar dari Citra ‘Dirty Nickel’ dan Pimpin Hilirisasi Global

Firmansyah: Indonesia Harus Keluar dari Citra ‘Dirty Nickel’ dan Pimpin Hilirisasi Global

33
0
Wakil Ketua Indonesia Battery Summit (IBS) 2025, sekaligus Project, Muhamad Firmansyah. (Dok. MNI)
Wakil Ketua Indonesia Battery Summit (IBS) 2025, sekaligus Project, Muhamad Firmansyah. (Dok. MNI)
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Indonesia Battery Summit (IBS) 2025, sekaligus Project, Muhamad Firmansyah, menegaskan bahwa Indonesia harus segera keluar dari stigma sebagai negara “dirty nickel” dan mengambil kepemimpinan dalam hilirisasi industri nikel global.

Dalam sambutannya di pembukaan IBS 2025, Firmansyah menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sumber daya nikel, namun belum sepenuhnya dimaksimalkan untuk memperkuat posisi strategis di mata dunia.

“Kita nggak mau yang namanya negara kita muncul di media itu hanyalah dirty nickel. Kita harus tunjukkan bahwa Indonesia mampu mengelola nikel secara baik, berkelanjutan, dan bermartabat,” ujarnya, dalam Press Confrence International Battery Summit (IBS) 2025, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

https://www.apni.or.id/regisGolf2025

Director National Battery Research Institute (NBRI) dan Executive Director ID Battery ini  menekankan pentingnya membangun ekosistem industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan menekankan praktik penambangan yang bertanggung jawab, pemrosesan yang ramah lingkungan, dan penggunaan energi terbarukan.

Menurutnya, nikel tidak boleh hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah (nickel ore). Yang harus dibawa ke luar negeri bukan lagi komoditas, tetapi kompetensi sumber daya manusia Indonesia.

“Harapannya, bukan hanya nikelnya yang kita ekspor, tapi juga SDM unggul Indonesia yang bisa dikirim ke luar negeri. Dan kita pun berharap pabrik-pabrik di Indonesia diisi oleh putra-putri terbaik bangsa, bukan hanya tenaga kerja asing,” jelasnya.

https://www.apni.or.id/NickelProducers4Th

Firmansyah juga mendorong penyusunan roadmap nasional hilirisasi nikel, yang akan menjadi pedoman lintas sektor dalam mendorong industrialisasi berkelanjutan. Roadmap ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia industri, lembaga riset, dan pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tak hanya soal bahan baku,ia juga menyoroti pentingnya memperkuat rantai pasok material penunjang, seperti aluminium, tembaga, dan foil, agar dapat diproduksi dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi benar-benar menjadi pemain utama dalam industri baterai global.

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

“Kita tidak ingin hanya jadi lokasi investasi. Kita ingin jadi pemilik teknologi, pemilik industri. Karena itu, standar produk dan keselamatannya juga harus kita sesuaikan dengan kualitas global,” katanya.

Di tengah transisi energi dunia dan meningkatnya permintaan kendaraan listrik, Firmansyah menyatakan bahwa posisi Indonesia sangat strategis, dan momentum ini harus digunakan sebaik mungkin untuk membangun kedaulatan industri nikel dan baterai nasional. (Lili Handayani)

https://event.cnfeol.com/en/event/333