Beranda Berita Nasional Nikel Jadi Andalan Utama, Pemerintah Dorong Investasi Hilirisasi Rp3.839 Triliun

Nikel Jadi Andalan Utama, Pemerintah Dorong Investasi Hilirisasi Rp3.839 Triliun

138
0
Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rizwan Aryadi Ramdhan.
Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rizwan Aryadi Ramdhan.
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Di tengah dorongan transformasi industri nasional, nikel menempati posisi terdepan sebagai motor penggerak hilirisasi. Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menargetkan realisasi investasi di bidang hilirisasi mencapai Rp3.839 triliun selama periode 2025–2029, dengan nikel sebagai komoditas prioritas.

Hal itu diungkapkan Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rizwan Aryadi Ramdhan, yang pada Indonesia Smart Mining Conference 2025, di Jakarta, menyampaikan arah strategis kebijakan hilirisasi selama lima tahun pemerintahan Presiden Prabowo. 

Tujuan utama transformasi tersebut adalah membangun ekonomi bernilai tambah dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

https://www.apni.or.id/regisGolf2025

“Transformasi ekonomi harus bertumpu pada hilirisasi dan nikel menjadi kunci utama karena Indonesia memegang 42% cadangan nikel dunia,” ucapnya pada acara yang diselenggarakan selama dua hari, 15-16 Juli 2025, di Shangri-La Hotel itu.

Rizwan menjabarkan, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun, pemerintah menargetkan investasi gabungan dari PMA dan PMDN senilai Rp13.032,8 triliun. Dari jumlah tersebut, hilirisasi ditargetkan menyumbang Rp3.839 triliun, dengan nikel menyumbang paling besar, yakni Rp365 triliun—lebih tinggi dari komoditas lain seperti tembaga, minyak bumi, gas, dan bauksit.

Sepanjang tahun 2024, investasi hilirisasi yang berhasil dicatat mencapai Rp407,8 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor mineral, terutama nikel, yang juga menopang ekosistem kendaraan listrik nasional.

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

Nikel Jadi Prioritas Nasional

Meski roadmap hilirisasi mencakup 28 komoditas di 8 sektor prioritas, pemerintah memilih memfokuskan strategi pada 15 komoditas strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Nikel berada di posisi puncak dalam daftar tersebut, disusul oleh tembaga, migas, bauksit, dan lainnya.

Komoditas unggulan lainnya yang turut menjadi fokus, antara lain timah, besi baja, pasir silika, serta produk kelautan dan perikanan, seperti udang dan tilapia. Namun, dari semua komoditas tersebut, nikel dinilai paling siap baik dari sisi cadangan, rantai pasok, maupun permintaan pasar global.

Pada roadmap hilirisasi yang disusun sejak 2022, pemerintah memproyeksikan potensi investasi mencapai US$618 miliar, kontribusi terhadap PDB hingga US$235,9 miliar, penciptaan lebih dari 3 juta lapangan kerja, dan kenaikan ekspor menjadi US$857,9 miliar hingga 2040.

Nilai-nilai ini sebagian besar ditopang oleh industri berbasis nikel, yang telah berkembang pesat melalui pembangunan smelter, pabrik baterai, dan proyek ekosistem EV. (Lili Handayani)

https://www.apni.or.id/NickelProducers4Th