NIKEL.CO.ID, JAKARTA- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) memberikan gambaran menyeluruh terkait capaian produksi semester I 2025 serta proyeksi kinerja hingga akhir tahun dan tahun 2026 mendatang.
Personal Maintaining Manager PT Vale, Agung Kurniawan, yang mewakili perusahaan menjelaskan bahwa PT Vale Indonesia merupakan perusahaan yang fokus pada produksi nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).
“Proses operasional perusahaan didukung oleh tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan total kapasitas 365 megawatt, menunjukkan komitmen PT Vale terhadap pemanfaatan energi bersih,” terangnya, dalam rapat bersama ESDM, Senin (1/7/2025).
Pada rapat bertema Kegiatan Evaluasi Produksi Nikel Semester II 2025 dan perencanaan produksi nikel nasional tahun 2026 tersebut, Agung mengatakan, komposisi tenaga kerjanya terdiri dari lebih dari 3.000 karyawan, dengan mayoritas sebesar 99,7% merupakan tenaga kerja Indonesia. Bahkan, sebanyak 83% di antaranya berasal dari wilayah lokal, yakni Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Selain itu, lebih dari 7.000 tenaga kerja kontraktor turut terlibat dalam operasional perusahaan. Dalam hal inklusi, PT Vale mencatatkan bahwa 11,6% dari karyawannya adalah perempuan, dengan target peningkatan hingga 17%.
“PT Vale memegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan total wilayah konsesi seluas lebih dari 118.000 hektare yang tersebar di tiga provinsi. Sulawesi Selatan (Sorowako), Sulawesi Tengah (Bahodopi), dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa),” jelasnya.
Produksi Semester I 2025: Tantangan dan Capaian
Memasuki inti paparan, Agung menyampaikan bahwa pada semester I 2025, capaian produksi ore secara keseluruhan berada pada angka 78,7% dari target. Total realisasi mencapai 6,822 kiloton ore dari target 8,671 kiloton.
“Meskipun produksi di Sorowako melampaui 90%, realisasi di Bahodopi jauh lebih rendah, yakni hanya 26%. Keterlambatan ini disebabkan oleh mundurnya jadwal konstruksi, yang menyebabkan operasional baru dimulai pada April, bukan Januari seperti rencana awal,” terangnya.
Sementara untuk nickel matte, lanjut dia, target semester I sebesar 46,8 kiloton berhasil direalisasikan sebesar 45,47 kiloton, atau mencapai 97,2% dari rencana. Capaian ini cukup menggembirakan meskipun sempat mengalami tantangan teknis di fasilitas processing plant portal 1 dan 2.
Pemasaran: Menjaga Performa Ekspor dan Penjualan Domestik
Di sektor pemasaran, PT Vale memasarkan nickel matte utamanya ke Jepang (Sumitomo Metal Mining) dan Kanada melalui kontrak jangka panjang. Capaian penjualan nickel matte semester I mencapai 93,3% dari target 48,73 kiloton.
“Selain produk utama, PT Vale juga melakukan penjualan domestik bijih nikel dari area Pomalaa. Penjualan ini berasal dari hasil pengujian contoh (wild sampling) pada masa awal konstruksi,” terang dia.
Realisasi penjualan domestik dari target 298 kiloton adalah sebesar 147,5 kiloton, atau setara 49,5%. Penjualan dari sumber ini akan terus berlanjut hingga semester II.
Proyeksi Semester II: Optimisme dan Revisi Target
Melihat performa semester pertama, PT Vale menyusun proyeksi optimis untuk semester II 2025. Produksi ore ditargetkan mendekati 98,9% dari target tahunan, meskipun masih sedikit di bawah rencana semula karena faktor kapasitas alat.
Sebaliknya, lanjut dia, proyeksi produksi nickel matte untuk semester II justru mengalami revisi ke atas. Target yang sebelumnya ditetapkan sebesar 91,65 kiloton dinaikkan menjadi 94,02 kiloton, dengan potensi capaian mencapai 102,6%.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif internal perusahaan untuk menggenjot produksi dan memperkuat margin keuntungan, khususnya di tengah ketidakpastian harga nikel global.
Revisi ini juga disertai dengan penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), yang saat ini sedang menunggu persetujuan dari pihak berwenang.
Pemasaran Semester II dan Penjualan Ore Bahodopi
Untuk semester II, penjualan nickel matte diperkirakan tetap kuat dengan proyeksi mencapai 94,02 kiloton, atau 102,6% dari target. Sementara itu, penjualan ore domestik juga akan dilanjutkan, termasuk dari area Bahodopi yang diproyeksikan mulai aktif menjual pada Agustus 2025.
Target total penjualan ore domestik hingga akhir tahun dari Bahodopi adalah sebesar 22,498 kiloton dengan estimasi pencapaian 100%, yang saat ini juga tengah dalam proses persetujuan RKAB.
Rencana Produksi Tahun 2026: Fokus Tiga Wilayah
Menutup paparan, Agung memaparkan rencana produksi untuk tahun 2026 yang akan difokuskan pada tiga wilayah utama Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa.
Dari Sorowako, PT Vale menargetkan produksi nickel matte sebesar 87 ribu ton, setara dengan 67.600 ton nikel dan 68.422 ton nikel-kobalt ekuivalen.
Di sektor ore, Sorowako direncanakan menghasilkan 13,3 juta ton, Bahodopi Blok 2-3 sebesar 4,37 juta ton, serta produksi dari area Pomalaa yang masih akan diumumkan menyusul perkembangan RKAB. (Lili Handayani)