Beranda Berita Nasional APNI Gelar ESG Forum 2025: Selaraskan Standar dengan Pasar Global

APNI Gelar ESG Forum 2025: Selaraskan Standar dengan Pasar Global

568
0
Environment, social, and governance (ESG) Forum 2025. (Dok. APNI)
Environment, social, and governance (ESG) Forum 2025. (Dok. APNI)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perahapi) akan menggelar Environment, social, and governance (ESG) Forum 2025. Kegiatan bertajuk ‘Advancing Sustainable Nickel’ ini akan berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, pada tanggal 2 Juni 2025 mendatang.

Forum ini dilakukan atas inisiatif dari APNI dan Perhapi untuk menyusun standar ESG yang sesuai dengan kondisi dan situasi Indonesia. Fokusnya lebih kepada menyelaraskan standar ESG Indonesia dengan tuntutan pasar global dan transisi energi hijau. Forum juga didukung oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dan Bappenas.

https://www.apni.or.id/ESGForum

Dalam satu kesempatan, Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, menjelaskan terkait tantangan sekaligus urgensi penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) dalam industri nikel nasional. Ia menyampaikannya dalam diskusi pleno acara China Nickel Industry Association (CNIA).

https://indonesia-critical-minerals.metal.com/

Menurutnya, penerapan ESG di Indonesia masih berada dalam tahap awal, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara barat, seperti di Eropa. Oleh karena itu, diperlukan proses pembelajaran dan transfer pengalaman agar standar ESG dapat diterapkan secara menyeluruh, terutama pada sektor eksplorasi dan produksi.

“Seperti yang saya sebutkan di pembahasan sebelumnya, mengenai ESG, untuk kondisi saat ini tidak mudah. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat fokus utama adalah produksi ekonomi dan cost. Tapi, ketika kita memilih jalur ESG, itu adalah sesuatu yang berbeda,” ujar Meidy, dikutip nikel.co.id, Jumat (16/5/2025).

Ia menekankan, Indonesia membutuhkan lebih banyak keahlian dan pengalaman dari perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan ESG.

“Kita butuh lebih banyak expertise. Kita butuh lebih banyak perusahaan yang sudah melakukan ini sebelumnya di Indonesia,” tegasnya.

https://event.cnfeol.com/en/event/324

Tak hanya itu, dirinya menyampaikan bagaimana perhatian terhadap isu ESG kini semakin meningkat, khususnya dari kalangan perusahaan asuransi internasional maupun domestik.

“Banyak insurance yang datang untuk membantu. Mereka menyampaikan dampak dari proses ekonomi, terutama mengenai air dan pengelolaannya,” tuturnya.

Forum ESG dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan pertambangan, pelaku pertambangan, perusahaan-perusahaan alat berat, dan perusahaan pendukung pertambangan lainnya. Calon peserta dapat mendaftarkan diri di laman https://www.apni.or.id/ESGForum. (Lili Handayani)