Beranda Berita Nasional Laba Bersih Melejit, Antam Catat Pertumbuhan 10 Kali Lipat

Laba Bersih Melejit, Antam Catat Pertumbuhan 10 Kali Lipat

839
0
Gedung PT Antam, Jakarta Selatan. Dok. istimewa

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meraih keuntungan sepuluh kali lipat. Hal itu terungkap saat anggota holding BUMN Industri Pertambangan Mind Id itu mencatat kinerja keuangan yang spektakuler pada kuartal I 2025. Laba bersihnya Rp2,32 triliun, jauh melampaui perolehan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp210,59 miliar.

Keberhasilan tersebut menegaskan efektivitas strategi efisiensi dan transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan di tengah dinamika industri pertambangan global. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Antam pun melonjak tajam sebesar 518% menjadi Rp3,26 triliun, sebelumnya hanya Rp527,61 miliar.

“Keunggulan operasi dan penerapan praktik penambangan yang baik menjadi kunci optimalisasi kinerja Antam. Kami juga terus mengembangkan strategi pemasaran yang inovatif serta mempertahankan struktur biaya tunai yang kompetitif,” ujar Direktur Utama Antam, Nico Kanter, sebagaimana dikutip dari laman Antam, Senin (12/5/2025).

Tidak hanya laba bersih, laba kotor Antam juga melesat 13 kali lipat menjadi Rp3,64 triliun. Laba usaha berhasil berbalik positif menjadi Rp2,69 triliun dari sebelumnya mencatat kerugian Rp491,19 miliar. Laba per saham dasar atau earnings per share (EPS) otomatis meningkat signifikan sebesar 794% menjadi Rp88,69. Di sisi neraca, total aset naik 17% menjadi Rp48,30 triliun, sementara ekuitas tumbuh 10% menjadi Rp34,62 triliun.

Direktur Utama Min Id, Maroef Sjamsoeddin, dengan bangga menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan buah dari konsistensi penerapan strategi bisnis berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi seluruh insan Antam atas dedikasi dan kerja kerasnya. Ke depan, kami akan terus memperkuat tata kelola dan efisiensi di seluruh lini agar kinerja holding semakin solid,” tutur Maroef.

Penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp26,15 triliun, tumbuh 203% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp8,62 triliun. Penjualan domestik mendominasi 95% atau setara Rp24,83 triliun, menunjukkan keberhasilan Antam dalam memperkuat basis pelanggan lokal.

Kontributor terbesar pendapatan berasal dari komoditas emas yang mencatatkan penjualan sebesar Rp21,61 triliun—tumbuh 182% secara tahunan—dan menyumbang 83% dari total penjualan. Volume penjualan emas juga naik tajam sebesar 93% menjadi 13.739 kilogram. Peluncuran aplikasi digital Antam Logam Mulia turut memperkuat akses pelanggan terhadap transaksi emas fisik secara daring.

Segmen nikel dan bauksit Antam turut mencatatkan pertumbuhan mengesankan. Total penjualan nikel, termasuk feronikel dan bijih nikel, meningkat 581% menjadi Rp3,77 triliun. Produksi feronikel mencapai 4.498 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan volume penjualan sebesar 4.839 TNi.

Produksi bijih nikel melonjak 221% menjadi 4,63 juta wet metric ton (wmt), seiring peningkatan volume penjualan sebesar 281% menjadi 3,83 juta wmt. Komoditas bauksit dan alumina pun tak kalah impresif, mencatat penjualan Rp708,75 miliar atau naik 102%. Produksi bijih bauksit tumbuh 328% menjadi 653.781 wmt, dan penjualan alumina mencapai 44.048 ton, naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang 2025, Antam menegaskan komitmennya terhadap hilirisasi industri dan inovasi digital. Antam telah menandatangani kerja sama pengembangan fasilitas pengolahan logam mulia di kawasan industri JIIPE, Gresik, guna memperkuat posisi di pasar emas nasional.

Di sektor nikel, Antam aktif mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery), sementara proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah bersama PT Inalum terus dikebut.

“Melalui strategi hilirisasi dan inovasi digital, kami ingin menciptakan nilai tambah berkelanjutan serta memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional,” pungkas Nico Kanter.

Dengan pencapaian luar biasa di awal tahun ini, Antam semakin menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri pertambangan nasional yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. (Shiddiq)