Beranda Berita Nasional Pemerintah RI Luncurkan Danantara, Dana Investasi akan Mengalir pada Sektor Nikel

Pemerintah RI Luncurkan Danantara, Dana Investasi akan Mengalir pada Sektor Nikel

1671
0
Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (dok. Kepresidenan)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Peluncuran Danantara tersebut menandai langkah strategis pemerintah dalam mengelola investasi nasional guna mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.

Prabowo menyebut bahwa gelombang pertama investasi Danantara adalah sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp326 triliun yang akan difokuskan untuk menyasar kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dollar.

Sektor-sektor tersebut meliputi hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data (data center), kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, sampai energi terbarukan.

“Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita dan kemandirian bangsa,” tegas Prabowo dikutip nikel.co.id, Selasa (24/2/2025).

Menurut Prabowo, pembentukan Danantara menandai era baru bagi BUMN yang bukan saja dipandang sebagai entitas bisnis, tetapi juga aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan, serta fundamental bagi pertumbuhan ekonkomi dan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, lanjutnya, BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi, tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG), mengedepankan inovasi, gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi, sekaligus menjaga disiplin, kehati-hatian serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan bertanggung jawab.

Prabowo menyebutkan, kolaborasi antara Danantara Indonesia, BUMN, mitra sektor swasta dan UMKM serta koperasi akan menjadi kunci dalam memaksimalkan peran mereka dalam pembangunan nasional.

“Namun, ikhtial kita terhadap Danantara Indonesia tidak berhenti di dalam negeri saja, Danantara Indonesia juga akan menjadi agen bagi peran global Indonesia yang semakin kuat,” tutur dia.

Prabowo menyatakan, Danantara akan menjalin kemitraan strategis di sektor energi terbarukan, infrastruktur, pendidikan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di tingkat global serta berkontribusi bagi kesejahteraan dan stabilitas regional dan dunia.

“Danantara Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa kita siap untuk bekerja sama. Indonesia terbuka untuk kolaborasi, terbuka untuk investasi dan terbuka saling berbagi kesejahteraan. Danantara Indonesia akan memudahkan kita untuk ekspansi dan membangun kemitraan internasional. Dan saya berharap akan berharap bahwa mitra global akan mengenal potensi Indonesia, bukan hanya sebagai negara dengan ekonomi berkembang, tapi sebagai juga sebagai stabilitas regional dan berbagi progress,” ujar Prabowo.

Diketahui, Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 disebutkan, pemerintah melakukan efisiensi anggaran senilai Rp306,69 triliun yang terbagi dalam efisiensi anggaran belanja K/L sebesar Rp256,1 triliun dan efisiensi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp50,5 triliun.

Efisiensi senilai Rp 306,69 tersebut merupakan satu dari tiga tahap penghematan yang dilakukan Presiden Prabowo dengan total mencapai Rp750 triliun. Bila dirinci, penghematan anggaran putaran pertama dilakukan sebesar Rp300 triliun. 

Lalu, putaran kedua dilakukan penghematan anggaran sebesar Rp 308 triliun, tetapi dana tersebut akan dikembalikan senilai Rp58 triliun ke 17 K/L. Putaran ketiga dilakukan penghematan sebesar Rp300 triliun dan dari penghematan tersebut, sebesar Rp100 triliun dikembalikan ke BUMN sebagai penyertaan modal negara.

Danantara mengelola total aset lebih dari US$900 miliar, yang menjadikannya sebagai dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.

Danantara, demikian disampaikan Prabowo, akan menjadi solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan BUMN. Bukan hanya akan menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, tetapi juga mentransformasi BUMN menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing. BUMN yang kompetitif, profesional dan terintegrasi dalam ekonomi global.

“Kita ingin melihat lebih banyak BUMN Indonesia masuk dalam daftar Global Fortune 500. Membuktikan bahwa Indonesia bukan sekadar pengikut, tapi Indonesia juga dapat menjadi pelopor dan pemimpin dalam perekonomian dunia,” tandasnya. (Lili Handayani)