Beranda Pemerintahan Eramet Group Rencanakan Investasi Eksplorasi Sulsel dan Papua

Eramet Group Rencanakan Investasi Eksplorasi Sulsel dan Papua

948
0
Rosan Roeslani dan CEO Eramet Group, Christel Bories. Dok: Instagram Rosan Roeslani.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Eramet Group berencana menggelontorkan investasinya untuk eksplorasi wilayah baru di Sulawesi Selatan dan Papua, serta pengembangan proyek responsible green electric vehicle (RGEV) yang melibatkan berbagai mitra strategis. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri EV di Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan transfer teknologi.

Hal itu dipaparkan CEO Eramet Group, Christel Bories, saat pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi (Meninhil)/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Senin (3/2/2025). Pertemuan tersebut membahas dukungan terhadb ap hilirisasi mineral kritis dan penguatan rantai pasok baterai EV di Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa pada Juni 2024, Eramet dan mitranya, BASF, memutuskan untuk menunda investasi mereka dalam proyek pabrik bahan baku baterai EV di Weda Bay, Maluku Utara.  Keputusan tersebut diambil setelah evaluasi menyeluruh, dengan mempertimbangkan perubahan signifikan di pasar nikel global dan penurunan permintaan EV di Eropa dan Amerika Serikat.

Menteri Investasi pada saat itu, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa penundaan itu disebabkan oleh lesunya pasar kendaraan listrik di Eropa dan Amerika, yang berdampak pada berkurangnya permintaan baterai.

Meski demikian, Eramet tetap berkomitmen untuk mengeksplorasi peluang investasi dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik di Indonesia dan fokus pada optimalisasi sumber daya tambang Weda Bay secara berkelanjutan.

Pertemuan antara Rosan Roeslani dan Christel Bories menunjukkan komitmen berkelanjutan antara pemerintah Indonesia dan Eramet Group dalam mendukung hilirisasi mineral dan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. (Aninda)