NIKEL.CO.ID, JAKARTA — PT Hengjaya Mineralindo turut ambil bagian dalam memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 dengan menggelar serangkaian kegiatan bertemakan sportivitas dan kolaborasi karyawan. Acara ini berlangsung meriah di lingkungan perusahaan, sekaligus menjadi momen untuk memperkuat komitmen terhadap K3 pertambangan.
Mengusung semangat kebersamaan, Hengjaya Mineralindo menyelenggarakan berbagai lomba, seperti tenis meja, bulutangkis, biliar, estafet K3, inovasi K3, cerdas cermat, poster K3, hingga safety toolbox yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan dan kontraktor.
“Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk membangun semangat kerja dan pengetahuan tim, tetapi juga memupuk kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di tempat kerja,” demikian keterangan pers PT Hengjaya Mineralindo yang diterima redaksi, Senin (20/1/2025).
Kepala Teknik Tambang (KTT) Hengjaya Mineralindo, Dwin Deswantoro, mengungkapkan, kegiatan – kegiatan Bulan K3 Nasional 2025 melibatkan karyawan perusahaan dan kontraktor. Tujuannya, upaya perusahaan dalam mendukung semangat penguatan kapasitas SDM kaitannya dengan penerapan sistem manajemen K3.
“Bulan K3 Nasional adalah momentum bagi kami untuk memperkuat budaya keselamatan di lingkungan kerja. Dengan mengedepankan sportivitas dan kolaborasi, kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan tidak hanya merasa aman tetapi juga terinspirasi untuk berkontribusi lebih baik bagi perusahaan dan masyarakat,” ungkap Dwin.
Dengan semangat sportivitas dan kolaborasi, Hengjaya Mineralindo berhasil menghidupkan kembali esensi Bulan K3 Nasional, yakni menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai budaya yang integral di tempat kerja. Hal ini menjadi penting mengingat K3 di sektor pertambangan Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan, meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan standar keselamatan.
Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, sepanjang Januari hingga Mei 2024, tercatat 162.327 kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 91,83% termasuk dalam kategori ringan, sementara sisanya merupakan kecelakaan berat dan fatal. Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa sepanjang 2024, jumlah kecelakaan tambang yang menelan korban jiwa mencapai 49 kejadian, meningkat dari 48 kejadian pada 2023. Selain itu, kecelakaan tambang kategori berat tanpa korban jiwa mencapai 80 kejadian, naik dari 65 kejadian pada tahun sebelumnya.
“Kami berharap semangat yang tercipta dalam Bulan K3 Nasional ini dapat terus terjaga, menjadi dasar untuk mencapai produktivitas yang lebih baik tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja di pertambangan,” ujarnya.
Hengjaya Mineralindo selalu berusaha menerapkan protokol K3, baik di kantor maupun di lapangan. Untuk menghindari kecelakaan kerja, maka K3 mutlak dilaksanakan di semua jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali.
ingga 31 Desember 2024, perusahaan telah berhasil mempertahankan kerja sama yang baik dalam memastikan pengimplementasian K3 dapat dilakukan dengan penuh semangat. Hal ini dapat dilihat dengan diraihnya jumlah jam kerja aman yang telah mencapai 17.771.369.
Safety & Quality Assurance Manager PT Hengjaya Mineralindo, Frans Nico Rory, mengatakan, agenda lomba yang diadakan oleh perusahaannya bertujuan untuk mendukung agenda Bulan K3 Nasional dengan fokus utama pada peningkatan kesadaran setiap individu terhadap pentingnya keselamatan kerja,
“Melalui ajang ini, kami ingin mengajak seluruh karyawan dan mitra untuk berkumpul, berpartisipasi, dan merasakan semangat kebersamaan. Dengan mengusung tema besar pengembangan dan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), kami berharap dapat mendorong peningkatan produktivitas perusahaan sekaligus memastikan bahwa setiap orang bekerja dengan aman dan nyaman,”
Hengjaya Mineralindo menegaskan komitmennya, bersama dengan para kontraktor, untuk terus bekerja keras demi mencapai target besar pada 2025, yaitu menciptakan lingkungan kerja yang sepenuhnya aman dengan pencapaian zero fatality.
Komitmen tersebut disebutkan sebagai landasan utama dalam setiap langkah operasional perusahaan, dengan tujuan menjadikan keselamatan sebagai budaya yang terintegrasi dalam seluruh aktivitas. (Lili H/dbs)