NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mendorong kemajuan kerja sama investasi ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) karena sejalan dengan program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri serta transformasi hijau.
Hal itu ditegaskan Menteri Investasi dan Hilirisasi (Meninhil)/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, saat melakukan kunjungan kerja (kunker) Rosan Perkasa Roeslani, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Brunp, yang merupakan bagian dari grup Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Selasa (17/12/2024).
Kunker Meninhil/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, ke perusahaan raksasa tersebut dilaksanakan dalam rangka mengawal investasi perusahaan-perusahaan yang telah berjalan di Indonesia.
“Sebagaimana pesan dari Bapak Presiden Prabowo justru untuk selalu mengutamakan investor yang sudah berinvestasi di Indonesia. Itu yang kita jaga,” ujarnya seperti dilansir dari siaran pers yang diterima nikel.co.id, pada Rabu (18/12/2024).
Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini mengunjungi fasilitas produksi CATL di Foshan, yaitu pabrik baterai (CATL Ruiqing Factory) dan pabrik katode (CATL-Brunp Foshan Factory-I), serta kunjungan ke kantor pusat BRUNP di Foshan, RRT.
Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem baterai EV di Indonesia.
Saat ini Grup CATL melalui konsorsium CBL (CATL, Brunp, dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN (Antam dan IBC) untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi yang dimulai dari pertambangan, smelter, industri bahan baterai (prekursor dan katode) serta sel baterai serta daur ulang baterai yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan di Karawang, Jawa Barat.
Total investasi dari proyek ini diperkirakan akan mencapai US$6 miliar atau setara Rp96 triliun.
“Pemerintah mendorong kemajuan kerja sama investasi ekosistem baterai EV karena sejalan dengan program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri serta transformasi hijau,” jelasnya.
Dengan dimulainya pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, pemerintah berharap dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok global serta mendorong tumbuhnya industri otomotif kendaraan listrik di dalam negeri dengan kandungan lokal yang lebih tinggi dan harga yang terjangkau.
Rencana investasi ini juga didorong untuk dapat memprioritaskan kemitraan dengan pengusaha nasional, terutama yang ada di daerah serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok.
“Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM saat ini juga terus melakukan fasilitasi dan asistensi terkait percepatan realisasi investasi proyek ini melalui percepatan perizinan berusaha dan juga insentif. Kami juga akan memfasilitasi komunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan para stakeholder terkait agar proyek dapat terealisasi dengan cepat,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Founder and CEO Brunp, Li Changdong, yang mewakili grup CATL menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya mendorong proyek pengembangan ekosistem agar lebih cepat terealisasi.
“Yang terdekat adalah sel baterai EV yang harus mulai berproduksi pada 2026 untuk memenuhi permintaan pasar yang sudah masuk. Kami juga tertarik untuk mengembangkan industri daur ulang baterai yang dapat mengamankan sumber daya mineral yang penting untuk baterai agar tetap terjaga serta dapat diolah dan diproduksi kembali di Indonesia dengan teknologi hijau,” ucap Li.
CATL merupakan salah satu perusahaan global teknologi energi baru dan inovatif asal Tiongkok yang menduduki peringkat 292 pada Fortune 500 tahun 2023 dengan kepemilikan total aset per Desember 2023 sebesar US$101 miliar atau setara Rp1,6 kuadriliun.
Sejak didirikan tahun 2011, perusahaan yang berkantor pusat di Ningde, Fujian tersebut telah menduduki peringkat pertama selama 7 tahun berturut-turut (2017-2023) sebagai penyuplai baterai kendaraan listrik di dunia dengan pangsa pasar global sebesar 37%. (Aninda)