Beranda Berita Nasional Nikel Dorong Kenaikan Ekspor Non Migas November 2024

Nikel Dorong Kenaikan Ekspor Non Migas November 2024

2014
0
Plt Kepala BPS Amelia Widyasanti saat menyampaikan laporan Eskpor Per November 2024, Jakarta, Senin (16/12/2024)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nikel menjadi salah satu pendorong kenaikan nilai ekspor non migas tahunan pada November 2024.

Plt. Kepala BPS, Amalia Widyasanti, dalam pengumuman terkait Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia November 2024 serta Disagregasi dan Stok Kapital yang ditayangkan melalui laman Youtube BPS Statistics, Senin (16/12/2024).

“Secara tahunan nilai ekspor November 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,14%. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas, terutama nikel dan barang daripadanya Harmonized System (HS) 75, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, HS 84 serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya,” kata Amalia.

Ia menambahkan, perkembangan ekspor non migas Indonesia dari beberapa sektor pada November 2024 dengan total keseluruhan mencapai US$22,69 miliar. Adapun sektor tersebut, antara lain sektor pertambangan dan lainnnya mencapai sebesar US$3,84 miliar.

“Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar US$18,27 miliar,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, ada lagi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkotribusi ke negara sebesar US$0,58 miliar.

Ia mengungkapkan, dari semua sektor tersebut yang mengalami penurunan secara bulanan dan penurunan nilai ekspor non migas, terutama terjadi pada sektor industri pengolahan yang turun sebesar 0,92% dengan andil sebesar -0,70%. Penurunan bulanan ini utamanya disebabkan oleh komoditas minyak kelapa sawit, tembaga, kendaraan bermotor roda empat atau lebih, bungkil dan residu serta bubur kertas (pulp).

Namun, dia menegaskan, secara tahunan semua sektor mengalami peningkatan. Peningkatan nilai ekspor non migas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 13,88% dan memberikan andil sebesar 10,12%.

Adapun tujuan utama ekspor non migas Indonesia per November 2024 ke tiga besar negara dan kawasan, yaitu China, Amerika Serikat (AS), dan India. Dari ekspor ketiga negara tersebut, Indonesia meraih pemasukan sebesar 44,82% dari total ekspor non migas Indonesia pada November 2024.

“Nilai ekspor non migas ke China tercatat sebesar US$6,24 miliar atau naik sebesar 10,23% dibandingkan Oktober 2024,” tegasnya.

Dia memaparkan, nilai ekspor non migas ke AS tercatat sebesar US$2,34 miliar yang mengalami penurun sekitar US$90 ribu jika dibandingkapan dengan bulan lalu, sedangkan untuk nilai ekspor non migas ke India tercatat sebesar US$1,58 miliar atau turun sebesar 21,85% dibandingkan bulan sebelumnya.

 “Secara tahunan nilai ekspor ke China dan AS mengalami peningkatan, sedangkan nilai ekspor ke India mengalami penurunan. Nilai ekspor non migas Indonesia ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa juga mengalami penurunan secara bulanan, namun secara tahunan mengalami peningkatan,” ujarnya.

Ia juga menuturkan, secara kumulatif nilai total ekspor sepanjang Januari – November 2024 mencapai sebesar US$241, 25 miliar atau naik sebesar 2,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Ekspor non migas mencapai US$226,91 miliar atau naik sebesar 2,24% sedangkan ekspor migas mencapai US$14,34 miliar yang turun sebesar 0,71%,” tuturnya.

Ia mengungkapan, kalau dilihat dari sektornya maka peningkatan nilai ekspor non migas secara kumulatif terjadi di sektor industri pengolahan dan pertanian yang  menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non migas Januari – November 2024 yang memiliki andil masing-masing sebear 3,40% dan 0,46%.

Kalau dari tujuan negara dan kawasan utama ekspor non migas seperti ke China BPS mencatat penghasilan sebesar US$54,44 miliar atau turun sebesar 3,76% dibandingkan Januari – November 2023.  Sedangkan ekspor non migas ke AS, India dan Uni Eropa pada Januari – November 2024 mengalami peningkatan, sementara ekspor ke kawasan ASEAN mengalami penurunan. (Shiddiq)