
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadali, membuka acara Indonesia Mining Summit 2024. Dalam sambutannya, Bahlil memberikan apresiasi terhadap acara yang sudah memasuki penyelenggaraan kedua kalinya, setelah sebelumnya ia juga turut berpartisipasi dalam edisi pertama saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM.
Bahlil menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, dengan nikel menjadi sorotan utama. Berdasarkan data terbaru dari Badan Geologi Amerika Serikat, Indonesia kini menguasai 40%-45% dari total cadangan nikel dunia, sebuah angka yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Ini merupakan lonjakan signifikan, mengingat sebelumnya pada tahun 2022, Indonesia hanya menguasai sekitar 22%-23% cadangan nikel global.
“Nikel menjadi komoditas yang sangat penting, tidak hanya untuk industri baterai kendaraan listrik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan,” ujar Bahlil dalam sambutannya itu yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa nikel, bersama dengan timah, batu bara, bauksit, hingga pasir kuarsa, adalah bagian dari sumber daya alam Indonesia yang terus berkembang. Pasir kuarsa, yang sebelumnya dianggap tidak terlalu penting, kini menjadi komoditas strategis sebagai bahan baku untuk pembuatan solar panel, seiring dengan tren global yang semakin bergantung pada energi terbarukan.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyebutkan potensi Indonesia dalam komoditas lain seperti kobalt dan mangan, yang memiliki peran penting dalam industri teknologi dan energi. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa Indonesia belum memiliki cadangan litium yang signifikan, yang saat ini menjadi salah satu komoditas strategis dalam pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Dalam kesempatan ini, ia menggarisbawahi empat Program Unggulan Utama yang menjadi prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu swasembada pangan, makanan bergizi, kedaulatan energi, dan hilirisasi. Dua di antaranya – kedaulatan energi dan hilirisasi – terkait langsung dengan Kementerian ESDM yang dipimpinnya.
Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi sumber daya alam, terutama nikel, menjadi kunci untuk mendorong perekonomian Indonesia lebih maju dan mandiri.
“Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi bangsa ini,” ujar Bahlil, mengingat pentingnya pengolahan dan manufaktur yang berbasis pada sumber daya alam lokal.
Indonesia Mining Summit 2024 diharapkan dapat menjadi forum yang produktif untuk membahas berbagai peluang investasi, teknologi baru, serta kebijakan yang dapat mempercepat pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan, khususnya dalam sektor nikel yang saat ini tengah mencuri perhatian dunia. (Shiddiq)