
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Gedung Garuda Rescue Nusantara (GRN) yang dibangun oleh PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dinobatkan sebagai gedung dengan desain atap bentuk burung garuda terbesar di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Presiden Direktur PPA, Joko Triraharjo, mengatakan, penghargaan rekor MURI terhadap gedung GRN yang terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur merupakan dedikasi untuk para rescuer Indonesia.
“Kami ingin mendedikasikan GRN sebagai pusat pelatihan dan rumah rescuer Indonesia dengan mengusung misi membangun bangsa, menolong sesama,” kata Joko melalui keterangan pers yang diterima nikel.co.id, Jumat, (25/10/2024).
Pemberian penghargaan rekor MURI itu berbarengan dengan pembukaan event Indonesian Fire and Rescue Challenge ke-21, yang diberikan oleh Senior Manager MURI Triyono kepada Presdir PPA Joko Trirahardjo di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu, 24 Oktober 2024.
Sementara itu, Triyono mengungkapkan bahwa selama ini banyak perusahaan, tokoh yang bangga karena telah mendapatkan rekor dari MURI tapi kali ini MURI yang bangga sudah memberikan penghargaan kepada PPA.
“Jika sebelumnya yang bangga itu adalah yang menerima rekor MURI, kali ini kamilah (MURI) yang merasa bangga dapat memberikan rekor ini kepada PT Putra Perkasa Abadi, atas dedikasi dan inovasi perusahaan untuk kemajuan safety dan para rescuer di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, perancang gedung GRN, Adri Thanada, menuturkan, gedung GRN pada bagian sayap burung garuda menjadi atap dari tiga bangunan gedung empat lantai membentang sepanjang 97,7 meter dan lebar 41,7 meter.

Secara keseluruhan, bangunan yang berbentuk burung Garuda sedang terbang tersebut memiliki filosofi mengayomi, melindungi, dan membawa rescuer Indonesia lebih maju.
“Kami ingin menciptakan banyak rescuer handal, sehingga jika terjadi bencana, yang datang relokasi bencana adalah rescuer yang berkompeten,” tutur Adri.
Selama ini, lanjut dia, kenyataan dalam banyak kejadian bencana, banyak yang turut datang ke lokasi bencana dan dengan niat baik menolong, namun ternyata tidak memiliki kompetensi atau kemampuan yang diperlukan dalam kondisi tersebut.
Karena itu Gedung GRN dibangun sebagai fasilitas belajar dan berlatih. Sebagai tempat berkumpulnya rescuer dari seluruh Indonesia untuk saling berbagi pengetahuan dan membangun kerja sama agar menjadi rescuer yang berkompeten dan selalu siap siaga demi bangsa dan negara. (Shiddiq)