Beranda Berita Nasional Laporan Eksplorasi MBM Kuartal Kedua 2024: Langkah Strategis dalam Pengembangan Tambang Nikel

Laporan Eksplorasi MBM Kuartal Kedua 2024: Langkah Strategis dalam Pengembangan Tambang Nikel

1633
0
Ketua dan CEO KDB Kang Seog Hoon, Presiden Komisaris PT Merdeka Cooper Gold Tbk, Edwin Soeryadjaya, Komisaris Utama PT Merdeka Battery Materials Tbk Winato Kartono saat usai penandatanganan MoU

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan bangga mengumumkan laporan eksplorasi untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2024. 

MBM memiliki portofolio aset berkualitas tinggi dalam rantai nilai bahan baku baterai yang berlokasi di Sulawesi Tengah dan Tenggara, Indonesia. MBM terdiri dari beberapa aset kunci yang berkontribusi signifikan terhadap pengembangan industri bahan baku baterai, antara lain:

1. Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM): Merupakan tambang nikel utama yang menjadi fokus eksplorasi MBM.

2. Rotary Kiln-Electric Furnace Smelters (RKEF): Fasilitas peleburan yang menggunakan teknologi tanur listrik.

3. Konverter Nikel Matte: Fasilitas untuk mengkonversi nikel matte menjadi produk yang lebih bernilai.

4. Proyek Acid Iron Metal (AIM): Proyek inovatif untuk pengolahan logam besi asam.

Selain itu, MBM juga terlibat dalam beberapa proyek hilir yang penting, termasuk fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL) dan Taman Industri Konawe Indonesia (IKIP), sebuah kawasan industri yang fokus pada bahan baku baterai.

Selama kuartal kedua 2024, MBM melakukan berbagai aktivitas eksplorasi yang mencakup:

Pengeluaran Eksplorasi

Total biaya eksplorasi yang dikeluarkan untuk Tambang SCM adalah sekitar IDR 19 miliar, atau setara dengan USD 1,2 juta. Pengeluaran ini meliputi pengeboran definisi sumber daya tambang dan pekerjaan uji terkait lainnya.

Lokasi dan Metodologi Eksplorasi

Eksplorasi dilakukan di Tambang SCM, Konawe, Sulawesi Tenggara, oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral. Metode yang digunakan termasuk pengeboran dari permukaan (Diamond Drilling), pemetaan geologi, pengambilan sampel, dan survei geofisika (Ground Penetration Radar/GPR).

Hasil Eksplorasi

Dalam kuartal kedua 2024, MBM menyelesaikan 353 lubang bor dengan total kedalaman 8.639 meter. Rinciannya sebagai berikut:

-Diamond Drilling (DD) BR2&3: 42 lubang bor dengan kedalaman total 927 meter untuk pengeboran definisi sumber daya dengan jarak 100 meter.

-Diamond Drilling (DD) BR2&3: 189 lubang bor dengan kedalaman total 5.013 meter untuk pengeboran definisi sumber daya dengan jarak 50 meter.

-Diamond Drilling (DD) DS: 122 lubang bor dengan kedalaman total 2.699 meter untuk pengeboran definisi sumber daya dengan jarak 50 meter.

Selain pengeboran, MBM juga melakukan survei GPR sepanjang 45,3 km di area PB, serta pemetaan geologi dan pengambilan sampel di area seluas 270 hektar di BR2&3 Selatan dan DS Timur.

Ke depannya, MBM berencana untuk melanjutkan pengeboran berlian menggunakan enam belas rig untuk definisi sumber daya dan pengeboran eksplorasi lebih lanjut. Survei GPR dan pemetaan geologi juga akan terus dilakukan untuk menargetkan area eksplorasi baru.

Laporan eksplorasi kuartal kedua 2024 menunjukkan komitmen MBM dalam mengembangkan tambang nikel berkualitas tinggi di Sulawesi Tenggara. Dengan berbagai proyek strategis dan investasi yang signifikan, MBM berada pada posisi yang kuat untuk terus memimpin dalam industri bahan baku baterai.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan, MBM menunjukkan dedikasinya dalam memastikan ketersediaan bahan baku baterai berkualitas tinggi untuk mendukung perkembangan industri baterai di Indonesia dan global. (Aninda)