Beranda Korporasi Network Solution Berikan Konsultasi Keberlanjutan hingga Penerapannya

Network Solution Berikan Konsultasi Keberlanjutan hingga Penerapannya

1328
0
mitra senior PT Network Solution Dicky Nugraha

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Network Solution memberikan konsultasi keberlanjutan (sustainability) sekaligus praktik pelaksanaan keberlanjutan kepada organisasi maupun individu.

“Kami menawarkan berbagai layanan yang bertujuan membantu organisasi dan individu menerapkan praktik berkelanjutan,” tutur mitra senior PT Network Solution, Dicky Nugraha, mengawali perbincangan dengan M. Shiddiq, dari Media Nikel Indonesia dan nikel.co.id, di kantornya di Bilangan, Jakarta Pusat, Kamis, (23/5/2024).

Menurutnya, ada beberapa layanan utama yang disediakan oleh PT Network Solution dibidang sustainability, antara lain, penilaian dan audit keberlanjutan. Hal ini mengenai analisa dampak lingkungan, dan analisis jejak karbon. Penilaian dan audit keberlanjutan melibatkan evaluasi dan pengurangan dampak lingkungan organisasi.

Penilaian dampak lingkungan (AMDAL) secara sistematis memeriksa potensi dampak proyek terhadap lingkungan, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti kualitas udara dan air serta satwa liar. Analisis jejak karbon mengukur total emisi gas rumah kaca dari aktivitas organisasi, seperti penggunaan energi dan transportasi.

“Proses-proses ini membantu organisasi mengidentifikasi cara untuk meminimalkan dampak lingkungan, meningkatkan keberlanjutan, dan mematuhi peraturan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pengembangan strategi keberlanjutan yang merupakan perencanaan keberlanjutan jangka panjang. Pengembangan model bisnis yang berkelanjutan. Strategi keterlibatan pemangku kepentingan. Penilaian risiko dan peluang pengembangan strategi keberlanjutan yang melibatkan pembuatan rencana komprehensif untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi inti dan tujuan jangka panjang organisasi.

Hal ini mencakup perencanaan keberlanjutan jangka panjang, yang menetapkan visi dan peta jalan untuk mencapai tujuan keberlanjutan dari waktu ke waktu. Adapun pengembangan model bisnis berkelanjutan berfokus pada perancangan praktik bisnis yang layak secara ekonomi sambil meminimalkan dampak lingkungan dan mendorong tanggung jawab sosial.

Strategi keterlibatan pemangku kepentingan memastikan bahwa kepentingan dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat, dipertimbangkan dan diintegrasikan ke dalam inisiatif keberlanjutan.

“Selain itu, penilaian risiko dan peluang mengidentifikasi potensi risiko dan peluang terkait keberlanjutan, sehingga memungkinkan organisasi untuk secara proaktif mengatasi tantangan dan memanfaatkan manfaat untuk meningkatkan ketahanan dan keunggulan kompetitif,” jelasnya.

Ia memaparkan, mengenai kepatuhan dan pelaporan terdiri dari dukungan kepatuhan terhadap peraturan. Pelaporan keberlanjutan (misalnya, GRI, CDP, TCFD). Pelaporan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Pelaporan CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan).

Termasuk layanan kepatuhan dan pelaporan untuk membantu organisasi mematuhi peraturan lingkungan hidup dan mengomunikasikan upaya keberlanjutan mereka secara efektif. Dukungan kepatuhan terhadap peraturan memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua persyaratan hukum lingkungan, menghindari denda dan masalah hukum.

Pelaporan keberlanjutan melibatkan pengungkapan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menggunakan kerangka kerja seperti Global Reporting Initiative (GRI), Carbon Disclosure Project (CDP), dan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD).

Selain itu, pelaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) menyoroti kontribusi perusahaan terhadap tujuan sosial dan lingkungan, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan etis.

“Secara keseluruhan, layanan-layanan ini meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan pemangku kepentingan,” paparnya. (Shiddiq)