NIKEL.CO.ID, Jakarta–PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (AKP) resmi melantai pada Selasa (9/1/2024) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini sebanyak 20 persen kepemilikan AKP dengan total sebanyak 1.216.404.000 saham. Adapun harga penawaran adalah Rp438 per lembar saham sehingga nilai IPO AKP adalah Rp 532,78 miliar dengan kapitalisasi pasar saham AKP mencapai Rp 2,66 triliun.
Harga saham AKP naik 2,7% ke posisi Rp450 per saham dari harga Rp438. Hal ini terjadi karena oversubscribed. Oversubscribed adalah kondisi ketika permintaan melebihi ketersediaan jumlah saham yang tersedia.
Dalam hal ini investor akan menerima refund atas saham yang sudah terlanjur dipesannya melalui emiten saham. Oversubscribed AKP terjadi sebanyak 15,72 kali.
Dalam proses IPO AKP tersebut, penjamin pelaksana efek dilakukan oleh PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Setelah tercatat di BEI, AKP juga akan memulai fase baru dengan masuknya LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali AKP yang baru (melalui PT Energy Battery Indonesia). LX International Corp akan memiliki 60% saham AKP dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.
Seluruh saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham merupakan milik para pemegang saham penjual.
PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. berharap AKP sebagai perusahaan publik akan berperan dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.
PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. adalah perusahaan nikel yang berlokasi di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia, 180 km sebelah barat laut Kabupaten Kendari.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2008 ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi melalui proyek nikel laterit yang merupakan kontributor utama dalam industri bijih nikel global. (Aninda)