
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (Ketum APNI), Komjen Pol. (Purn.) Drs. Nanan Soekarna, mengatakan, tujuan Training of Trainers (TOT) APNI selain sebagai mak comblang juga menjadikan forum dua arah yang memberikan solusi.
Hal tersebut disampaikan Nanan Soekarna dalam sambutan pembukaan acara TOT APNI. Tugas yang pertama APNI menjadi mak comblang antara pemerintah dan para penambang yang merupakan tujuan sebenarnya.
“Apa yang menjadi masalah di lapangan, apa harapan pemerintah? Hari ini mencontohkan bahwa semua intruksi, harapan pemerintah akan disampaikan kepada hadirin sekalian diterima,” kata purnawirawan Polri bintang tiga itu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Selain menerima arahan dari pemerintah, dia juga berharap para peserta menyampaikan masalah yang timbul kepada pembicara.
“Sebetulnya ini dua arah. Maka, manfaatkan hal ini agar menjadi dua arah, sehingga kita menemukan solusi. Itu yang penting,” ujarnya.
Dia mengingatkan, sebagai warga negara yang ber-Tuhan, kita harus tunduk patuh terhadap peraturan yang berlaku. Ia menilai, justru masalah yang timbul di lapangan sebenarnya bukan soal strategi, struktur, atau sistem, tapi soal komitmen.
“Mari sama-sama kita atasi masalah. Itu yang solutif, bukan hanya dengan struktur, sistem, strategi, aturan, tapi dengan komitmen bersama,” imbuhnya.
Menurut Nanan, masalah-masalah yang timbul terjadi karena konspiratif, baik itu pemerintah, pengusaha, maupun penambang.
“Baik itu masalah pribadi atau masalah ESG sebenarnya komitmen kita bersama. Enviromental masalah, sosial masyarakat masalah, governance apalagi. Semua dilanggar untuk konspiratif, untuk mencapai tujuan. Tujuan pengusaha, tujuan oknum,” tuturnya.
Ia berharap para peserta TOT APNI dapat menerima nilai tentang sistem struktur, strategi, tapi juga memberikan komitmen bersama untuk tidak konspiratif.
“Agar tidak lagi kolusi ke depan, terutama kolusi, korupsi, dan nepotisme. Jangan bilang anti korupsi, tapi KKN-nya dibiarkan dibina oleh kita,” harapnya.
Lebih lanjut, sebagai Ketum APNI, dia ingin bertanggung jawab untuk berkomitmen tanpa konspiratif.
“Ayo sama-sama kita berkomitmen non konspiratif. Saya berikan contoh, ada RKAB 3 tahun, ini saya ingatkan, jangan konspiratif dengan itu. Tetapi, komitmen walaupun 3 tahun, tetap standarnya harus tinggi. Jangan diturunkan, tapi kita coba memudahkan pelaksanaannya, bukan dipersulit,” pungkasnya. (Shiddiq)