NIKEL.CO.ID, 20 April 2023-Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI), Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc, mengutarakan dampak positif dan negatif pengelolaan nikel di Indonesia.
Berdasarkan analisis Mayjen TNI Rido Hermawan, M.SC, pengelolaan pertambangan nikel di Indonesia yang sedang menggeliat beberapa tahun belakangan ini telah menjadi topik menarik tidak hanya di Indonesia, namun juga di mancanegara. Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alamnya dan menghasilkan pendapatan yang signifikan. Namun, pengelolaan pertambangan nikel juga membawa beberapa masalah lingkungan dan sosial yang serius.
Rido menyebutkan, masalah utama di antaranya adalah dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan nikel. Pengambilan bijih nikel dari tanah dan batuan dapat menyebabkan kerusakan habitat alami, deforestasi, dan kontaminasi lingkungan seperti pencemaran air dan tanah.
“Selain itu, pertambangan nikel juga memerlukan konsumsi energi dan bahan kimia yang besar, yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan merusak kualitas udara,” ungkapnya.
Masalah sosial, lanjutnya, juga menjadi perhatian serius dalam pengelolaan pertambangan nikel di Indonesia. Ada banyak konflik yang terkait dengan pertambangan nikel, termasuk masalah hak tanah dan pemaksaan penggusuran, peningkatan migrasi dan urbanisasi yang tidak terkendali, dan konflik dengan masyarakat adat dan kelompok masyarakat yang terdampak.
Di sisi lain, Rido menganalisis, pengelolaan pertambangan nikel juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Produksi nikel telah menjadi sumber devisa penting bagi negara dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
“Industri pertambangan nikel juga memberikan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah-wilayah yang terdampak, seperti daerah terpencil atau masyarakat yang kurang berkembang,” kata Rido yang juga Dewan Pengawas Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI).
Ia mengatakan, untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan pengelolaan pertambangan nikel di Indonesia, pemerintah telah mengambil beberapa langkah. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain memperketat regulasi dan standar lingkungan yang lebih ketat, menyelesaikan masalah hak tanah dan keadilan sosial, dan mempromosikan teknologi dan inovasi ramah lingkungan dalam kegiatan pertambangan.
Namun, masih menurut Rido, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan pertambangan nikel di Indonesia, termasuk masalah korupsi, kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang memadai, serta kebutuhan untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan manajemen lingkungan.
Rido menekankan, “Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan industri untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa kegiatan pertambangan nikel di Indonesia dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.” (Syarif)