Beranda Berita Nasional Perusahaan Raksasa Global Membangun Ekosistem Baterai di Indonesia

Perusahaan Raksasa Global Membangun Ekosistem Baterai di Indonesia

1235
0
Ilustrasi produk baterai listrik. (foto. freepik.com)

NIKEL.CO.ID, 18 April 2023 – Volkswagen menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Rencana investasi Volkswagen di Indonesia ditargetkan untuk menyuplai produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan VW Group. 

Sebelumnya perusahaan bahan kimia Eropa BASF, grup pertambangan yang berbasis di Prancis Eramet dan produsen mobil Jerman Volkswagen, melalui perusahaan baterai PowerCo, mengatakan mereka akan berinvestasi dalam pengembangan ekosistem baterai mobil Indonesia setelah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada 16 April.

BASF berencana untuk menginvestasikan sekitar $2,6 miliar untuk mengembangkan ekosistem aki mobil di provinsi Maluku Utara, menurut pernyataan pasca-pertemuan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. 

BASF juga akan bekerja sama dengan Eramet untuk menangani aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dari proyek yang akan mulai dibangun pada akhir tahun 2023 ini, tambah Bahlil.

BASF dan Eramet sebelumnya mengatakan bahwa pada bulan Januari mereka bekerja menuju kesepakatan usaha patungan untuk berinvestasi di kompleks pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt tingkat baterai di Indonesia. 

Proyek ini akan berlokasi di dekat tambang Teluk Weda Eramet di Maluku Utara dan akan mencakup unit pelindian asam bertekanan tinggi dengan target produksi 67.000 t/tahun logam nikel dan 7.000 t/tahun logam kobalt yang terkandung dalam endapan hidroksida campuran (MHP). 

“Itu bisa mulai diproduksi pada awal 2026,” kata juru bicara Eramet. PowerCo akan mengembangkan ekosistem aki mobil di Indonesia dengan bekerja sama dengan perusahaan lain, termasuk perusahaan Indonesia.

Perkembangan terkini terkait nikel di Indonesia, termasuk perkembangan indeks harga nikel Indonesia, telah memperkuat prospeknya untuk menjadi pembangkit tenaga listrik nikel global di masa depan. 

Namun kekhawatiran ESG telah dikemukakan, mengingat bahwa sebagian besar nikel kelas baterai dunia yang berasal dari Indonesia akan berbentuk nikel matte dan MHP, yang melibatkan proses polusi berat dalam hal degradasi lingkungan dan emisi karbon.

Pertumbuhan produksi nikel tambang global sebesar 7,2 persen pada tahun 2023 sebagian besar akan didominasi oleh Indonesia, yang akan mencapai 80 persen dari kenaikan tersebut, menurut Sumber Daya dan Energi terbaru dari Kantor Kepala Ekonom Australia Triwulanan.

Investasi langsung asing yang terwujud di Indonesia melonjak ke rekor tertinggi $45,6 miliar pada tahun 2022, karena negara tersebut melanjutkan janjinya untuk memanfaatkan sumber daya alamnya untuk pemrosesan hilir lebih lanjut untuk pada akhirnya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. 

Maluku Utara, dengan Weda Bay Industrial Park-nya, memiliki konsentrasi pabrik pengolahan nikel yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menerima investasi asing langsung sebesar $4,5 miliar pada tahun 2022. (Lili Handayani)