
NIKEL.CO.ID, 7 MARET 2023-Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) bekerja sama dengan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club menyelenggarakan Gathering C Level bertajuk “Nickel Gathering Jakarta CMO Club /Markplus-Nationalism, Spiritualism & Mining Entrepreneurship” di Hotel Raffles Jakarta, Senin malam (6/3/2023). Upaya mencari kebahagiaan yang utuh.
Acara Gathering C Level merupakan salah satu rangkaian acara APNI Friendly Gathering–Improving Nickel Upstream to Downstream Industry To Support Indonesia ASEAN Chairmanship 2023 & Indonesia Gold 2045 , dalam rangka memperingati HUT ke-6 APNI yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Mineral Dan Batu Bara, Kementerian ESDM, pada 6 Maret 2017.
Ketua MPR RI, Bambang Soesasatyo dalam penyampaian sambutan mengutarakan bahwa Indonesia adalah negara penghasil nikel terbesar di dunia. Kendati demikian, nikel harus dikelola secara bijaksana, lantaran jika diproduksi secara terus menerus akan habis.
“Karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya Indonesia harus dilandasi oleh semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan. Sebab itu, segala aspek dan dimensi dalam sektor sumber daya alam, termasuk dari sisi entrepreneurship harus menempatkan nasionlisme dan wawasan kebangsaan sebagai landasan berpijak,” kata Bambang Soesatyo.
Sementara Founder Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club, Hermawan Kertajaya menceritakan Ketua Umum APNI, Nanan Soekarna semasih aktif di institusi Kepolisian RI dengan jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Waka Polri), sudah menjadi anggota Jakarta CMO Club. Ketika itu Nanan Soekarna mengaku sebagai marketer-nya Polri. Beliau yang menjaga marwah Polri.
Hermawan menjelaskan, marketing itu adalah branding. Berkaitan dengan pemilihan tema di acara Gathering C Level, yaitu “Nickel Gathering Jakarta CMO Club/Markplus-Nationalisme, Spiritualism & Mining Entrepreneurship”, menurutnya, untuk mendapatkankan kebahagiaan yang utuh.
“Entrepreneur dalam mengelola bisnis pertambangan perlu ada rasa nasionalisme, dan untuk mendapatkan kebahagiaan yang utuh perlu ada kebutuhan spiritualisme untuk selalu mengingat kepada Tuhan. Karena itu, malam ini acara Jakarta CMO Club menjadi istimewa,” kata Hermawan.
Chief Executive Officer (CEO) ESQ Leadership Center, Ari Ginanjar dalam sesi penyampaian inspirasi di acara Gathering C Level mengutarakan, dunia semakin lama semakin parah, ketika kiamat datang, selesai sudah urusan dunia.
“Kemudian pintu surga dibuka dan dijaga oleh Malaikat. Malaikat menyilakan manusia yang selama di dunia berprofesi di kalangan medis untuk masuk ke surga. Namun, satu per satu mereka merasa keberatan lebih awal masuk ke pintu surga. Mereka beralasan bisa mengobati pasien karena mempunyai stainless steel bagus terbuat dari nikel. Mereka lantas menyilakan pengurus APNI yang masuk duluan ke pintu surga karena berjasa dalam industri pertambangan dan pengolahan bijih nikel untuk alat-alat kedokteran. Sehingga membantu nyawa manusia yang lain,” papar Ari Ginanjar menganalogikan peran penting nikel dalam dunia medis untuk mengobati bahkan menyelawatkan nyawa pasien di rumah sakit.

Ari lantas menanyakan tujuan utama bagi yang ingin bergabung di APNI, di antaranya bisa diberikan solusi dalam menjalankan usaha pertambangan nikel. Ketika solusi itu sudah didapatkan, berharap bisnis pertambangan yang dijalankan akan mendapatkan cuan atau keuntungan. Jika keuntungan dari bisnis pertambangan signifikan akan mendapatkan kebahagiaan.
“Mereka yang menjadi anggota APNI apakah ingin dibimbing mengurus Izin Usaha Pertambangan (IUP), mengurus RKAB, mengurus produksi, mau trading baik hulu maupun hilir, tujuannya adalah untuk mencapai kebahagiaan jika semua urusannya tercapai,” tutur Ari.
Ari mengklasifikasikan bahagia itu terdiri dari tiga dimensi. Pertama, bahagia secara fisik, yaitu banyak mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kedua, bahagia secara emosional, misalnya banyak mempunyai teman dan relasi bisnis.
Namun, ungkapnya, ada orang yang sudah bahagia dari finansial dan emosional mengakhiri hidupnya secara tragis, dengan cara bunuh diri. Karena itu, perlu ada kebahagiaan ketiga, yaitu kebahagiaan spiritual.
“Karena itu, selain kita mencari kebahagiaan fisik berupa cuan dan kebahagiaan emosional dengan banyak networking, penting juga mendapatkan kebahagiaan spiritual. Sehingga ada rasa bersyukur atas semua yang telah diberikan Tuhan kepada kita,” Ari memotivasi di acara Gathering C Level. (Syarif)