Beranda Berita Nasional Tujuh Pemain Kendaraan Listrik Indonesia Siap Merebut Pasar Domestik

Tujuh Pemain Kendaraan Listrik Indonesia Siap Merebut Pasar Domestik

1009
0
Kepala Pemasaran Motor Gesits Batam, Sumardi.

NIKEL.CO.ID, 23 Desember 2022 – Tujuh perusahaan pemain kendaraan listrik (electric vehicle/ev) di Indonesia telah bermunculan setelah pemerintah membuat kebijakan percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik (ev) untuk transisi energi dari fosil ke ramah lingkungan untuk masa depan.

Pertama adalah Grup Djarum dan Hartono Bersaudara. Polytron di bawah naungan Grup Djarum tak hanya masuk ke bisnis rokok dan elektronika, tapi kini sudah masuk ke industri bisnis kendaraan roda dua listrik.

Polytron Indonesia sendiri telah merilis dua motor listrik baru, yakni Fox-R dan T-Rex di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, pada 2 November 2022 lalu.

Hal itu membuktikan bahwa Polytron Indonesia yang merupakan produsen peralatan elektronik memiliki keinginan serius untuk masuk ke bisnis industri pasar motor di Indonesia.

Commercial Director Polytron Tekno Wibowo mengatakan, peran pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik dengan ekosistem kendaraan listrik mampu menciptakan pasar yang luas.

“Harapannya dengan dukungan pemerintah dan dukungan masyarakat yang kuat, maka industri motor listrik akan makin maju dan berkembang,” ucap Wibowo dikutip cnbcindonesia.com, Jum’at (23/12/2022).

Menurut Wibowo, perusahaannya yang mulai ekspansi ke bisnis industri produsen kendaraan listrik mampu menyediakan produk yang dibutuhkan masyarakat.

“Polytron akan terus mengedepankan inovasi dan kreasi agar dapat memenuhi kebutuhan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.

Untuk perusahaan kedua yang terjun ke bisnis industri kendaraan listrik adalah Indika Energy (INDY). INDY sebelumnya telah menyampaikan bahwa akan terjun ke bisnis industri kendaraan listrik. Hal itu sempat ramai menjadi perbincangan publik.

Akhirnya Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid telah memamerkan motor listrik di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Motor tersebut dibuat oleh PT Ilectra Motor Group (IMG) yang bergerak dalam industri kendaraan listrik (EV) roda dua dengan brand ALVA. Alva One, Skuter Listrik Maxi diperkenalkan di ajang Gakindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS), Tangerang, Banten.

INDY bersama dengan anak usaha, PT Indika Energy Infrastructure, telah mendirikan perusahaan dengan nama PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI).

Penyertaan saham perusahaan dalam SMI merupakan langkah perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia. INDY juga memiliki 99,998% saham senilai Rp 49,99 miliar sedangkan 0,002% sisanya senilai Rp 1.000.000 dimiliki oleh Indika Energy Infrastructure (IEI).

Pada 2021 lalu, INDY juga mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI). Nilai investasi untuk pendirian perusahaan ini mencapai Rp 40 miliar.

Kemudian, perusahaan TBS Energi Utama (TOBA) pun terjun ke dalam bisnis industri kendaraan listrik dalam negeri yang merupakan emiten batu bara adalah perusahaan ketiga yang masuk dalam bisnis industri kendaraan listrik.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) pada November tahun lalu membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan raksasa ride-hailing Gojek terkait pengembangan bisnis sepeda motor listrik di Indonesia.

Pembentukan joint venture company bertujuan antara lain, perusahaan ini nantinya akan bergerak dalam bidang perakitan sepeda motor, perdagangan sepeda motor, reparasi dan perawatan sepeda motor, pembiayaan, perakitan baterai untuk kendaraan bermotor hingga penyedia stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum.

Perusahaan patungan tersebut didirikan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik Electrum. TOBA memiliki target ambisius yaitu untuk dapat menjual motor listrik sebanyak 500 ribu hingga 2025 mendatang.

Selain itu, NFC Indonesia (NFCX) dan M Cash Integrasi (MCAS) adalah perusahaan keempat yang merambah ke bisnis industri kendaraan lsitrik di Tanah Air. MCAS melalui anak usahanya NFCX, dari Grup Kresna, menggandeng perusahaan layanan kurir PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat) memasuki bisnis kendaraan listrik (EV) dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Energi Selalu Baru (ESB).

Motor Listrik Volta Plus dibandrol seharga Rp 12,75 juta. Perusahaan menyebut akan menggelontorkan dana sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar sampai dengan tahun 2023 untuk memproduksi motor listrik Volta. Hingga akhir tahun 2022, NFC Indonesia menargetkan produksi motor listrik bisa mencapai 10.000 unit.

Selanjutnya perusahaan Gaya Abadi Sempurna (SLIS) merupakan perusahaan emiten kelima yang masuk di bisnis industri kendaraan listrik. Namun SLIS hanya memfokuskan diri untuk perakitan kendaraan listrik, baik itu sepeda listrik maupun motor listrik. Selain itu, SLIS juga memiliki lini usaha perdagangan komponen elektronik, seperti lampu dan kipas angin.

Produk sepeda listrik yang dikeluarkan SLIS diantaranya E-moped yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari mulai dari membeli barang kebutuhan pokok di pasar. Selain E-moped, SLIS juga mengeluarkan produk e-bike, yang ditujukan untuk para penggemar sepeda gunung.

Di samping sepeda listrik, SLIS juga punya ‘jagoan’ sepeda motor setrum, E-Motor yang memiliki tampilan seperti motor matic. Selain itu juga punya jenis kendaraan listrik lain dengan nama SPV sampai scooter.

Perusahaan emiten ke enam adalah Wijaya Karya (WIKA) dan IBC yang merupakan perusahaan pelat merah atau perusahaan BUMN melalui anak usahanya pun merambah bisnis industri kendaraan listrik yang menguasai saham mayoritas produsen sepeda motor listrik buatan lokal, Gesits.

PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKON), mengambil alih sebanyak 10,66% saham produsen motor listrik Gesits, PT Gesits Technologies Indo (GTI) dari PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA).

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan, produksi kendaraan elektrifikasi, termasuk listrik murni dan hybrid, untuk jenis roda empat dan roda dua, bisa lebih dari 2 juta unit pada 2025. Terdiri dari 400 ribu unit roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

Saat ini Indonesia Battery Corporation (IBC) menguasai 53,93% saham PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), produsen motor listrik Gesits.

Perusahaan emiten ketujuh adalah perusahaan Agung Pamungkas atau Don Papank (Tangkas). Tangkas bagian dari grup Pamungkas adalah pemilik tunggal motor listrik merek Tangkas, serta master Indonesia untuk produk electric vehicle merek U-Winfly.

Electric vehicle merek U-Winfly saat ini sudah menjadi market leader di Indonesia, dengan penjualan antara 15.000 – 20.000 unit per bulan selama tahun 2021, bahkan sudah disebut sebagai Motor Rakyat, dengan spec yang sama dibandingkan kompetitor, namun harganya yang sangat kompetitif. (Shiddiq)

Artikulli paraprakHarga Nikel Bertahan Tinggi, Kado Natal dan Sambut Tahun Baru 2023
Artikulli tjetërDirut PLN: Hadapi Tantangan 2023 PLN Akan Berkontribusi Wujudkan Energi Hijau