Beranda Berita International Peluang bagi Traders, Harga Nikel sedang Meroket

Peluang bagi Traders, Harga Nikel sedang Meroket

374
0

NIKEL.CO.ID, 22 September 2022—Harga komoditas nikel pada perdagangan hari ini sedikit melesat, terpantau melalui london Mental Exchange (LME) pada Kamis (22/9/2022) pukul 17.11 WIB tercatat di US$ 24.850 per ton, namun jika dibandingkan dengan penutupan kemarin harga hari ini lebih rendah yang bertenger di angka US$ 26.055 per ton.

Kemarin sore harga nikel sempat bertengger di angka US$25.350 pukul 15.30 WIB, kenaikan harga tersebut disebabkan adanya penguman kebijakan dari moneter bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Sementara itu, Shanghai pada 22 September waktu Beijing, Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin untuk mengangkat kisaran target suku bunga dana federal menjadi 3,00%-3,25%. Perlu dicatat bahwa menurut statistik, pasar memperkirakan probabilitas 82% dari kenaikan suku bunga 75 basis poin, dan hanya 18% untuk kenaikan 100bp. Oleh karena itu, resolusi final rate pada dasarnya sesuai dengan ekspektasi pasar.

Diharapkan kenaikan suku bunga akan berdampak terbatas pada pasar logam non-ferrous. Dan harga logam bahkan tampaknya akan mengantarkan rebound di tengah dukungan dari tertinggi musiman yang biasanya datang pada bulan September dan Oktober, serta perkiraan laju kenaikan suku bunga yang melambat di masa depan. Tren aktual harga logam non-ferrous harus mempertimbangkan dasar-dasar varietas.

Untuk rantai industri nikel, masih dalam peak season pada bulan September, dan perbaikan di sektor hilir stainless steel dan energi baru telah sangat mendorong sentimen pasar. Permintaan di sektor paduan masih menjanjikan, dan permintaan nikel murni juga meningkat.

Mengingat rendahnya persediaan nikel murni di China dan luar negeri, harga nikel saat ini terdukung dengan baik.

Sepanjang tahun 2022, meski pasar primer nikel masih oversupply, namun surplus tersebut terutama disumbang oleh NPI. Untuk nikel sulfat, bahan baku tidak dapat diproses tepat waktu karena kapasitas garam yang tidak mencukupi, yang menyebabkan terbatasnya pasokan nikel sulfat. Sementara impor nikel murni diperkirakan menurun, pasokannya juga relatif terbatas.

Dalam hal ini SMM percaya bahwa ada sedikit ruang bagi harga nikel untuk jatuh dalam waktu dekat, dan pelaku pasar disarankan untuk menunggu dan melihat situasi permintaan lanjutan.(Fia/Editor:Syarif)

Artikulli paraprakChina Butuh Nikel, Pasokan agak Macet, Harga Nikel Menanjak
Artikulli tjetërRHVAC Ajak Industri Ciptakan Produk Hemat Energi dan Ramah Lingkungan