NIKEL.CO.ID,24 Agustus 2022—Pada perdagangan kemarin harga nikel menguat yang disebabkan meningkatnya permintaan di China yang menjadi faktor pendorong harga pada Selasa (23/8/2022), Namun pada perdagangan hari ini harga nikel sedikit melemah dari pantaun London Metal Exchange (LME) pada Rabu,(24/8/2022) pukul 13.30 WIB harga nikel tercatat di angka US$21.770 per ton, tentunya harga tersebut lebih rendah dibanding dengan harga pentupan kemarin US$22.750 per ton.
Penurunan harga nikel pada hari ini karena persediaan dan juga kekhawatiran akan pasokan di Rusia, seperti diketahui dari data berbagai sumber saat ini Rusia memasok sekitar 10% dari kebutuhan nikel dunia dan terlebih lagi, invasi Rusia ke Ukraina telah memicu penurunan harga nikel dunia.
Disisi lain nikel merupakan salah satu bahan pembuatan baja tahan karat serta bahan dasar baterai mobil listrik. Sedangkan, harga acuan nikel Indonesia saat ini masih berada di US$ 22,504 ribu per ton. Dimana, Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia.
Di pasar spot shanghai, nikel Jinchuan tercatat pada premi 4.000-5.000 yuan/mt pada 24 Agustus, dengan harga rata-rata 4.500 yuan/mt, datar dari hari perdagangan sebelumnya. Premi nikel NORNIKEL tercatat pada 2.500-2.800 yuan/mt, dan harga rata-rata adalah 2.650 yuan/mt, turun 150 yuan/mt dari hari perdagangan terakhir.
Premi spot nikel murni masih dalam tren menurun, sementara harga berjangka masih berada pada level yang tinggi meskipun turun. Transaksi spot tetap buruk. Harga briket nikel adalah 173.200-173.800 yuan/mt, turun 5.550 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya.
Karena efisiensi biaya produksi nikel sulfat dengan briket nikel lebih buruk dibandingkan dengan intermediet, dan bahan baku utama untuk paduan tetap pelat nikel, pada dasarnya tidak ada transaksi spot briket nikel. (Fia/Editor:Syarif)