NIKEL.CO.ID,11 Agustus 2022—Harga nikel melemah pada perdagangan siang hari ini, berdasakan pantauan London Metal Exchange (LME) pada perdagangan Kamis, (11/8/2022) pukul 13.57 WIB harga nikel tercatat di angka US$21.325 per ton, jika dibandingkan dengan penutupan kemarin harga tersebut lebih rendah yang bertenger US$22.295.
Dari berbagai sumber rendahnya harga nikel tersebut dari indeks Harga Konsumen (IHK) China yang dipakai untuk mengukur laju inflasi naik 2,7% year-on-year/yoy pada Juli. Ini merupakan yang tercepat sejak Juli 2020. Angka tersebut juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,5% yoy.
Namun, inflasi tingkat pabrik turun ke level terlemah sejak Februari 2021. Ini karena harga bahan baku turun akibat aktivitas konstruksi yang lebih lambat. Indeks harga produsen (PPI) naik 4,2% yoy, setelah kenaikan 6,1% pada Juni.
Di sisi lain, saat ini investor tengah menanti pengumuman inflasi Amerika Serikat yang akan diumumkan Rabu malam waktu Indonesia.
Disisi lain dari pasar spot, pada (11/8/2022), premi nikel Jinchuan tercatat pada 7.000-8.000 yuan/mt, dengan rata-rata 7.500 yuan/mt, naik 150 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya.
Premi nikel NORNICKEL tercatat pada 4.000 -4.500 yuan/mt, dan harga rata-rata adalah 4.250 yuan/mt, turun 500 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya. Premi nikel murni sedikit berubah dan transaksi pada pagi hari buruk karena harga nikel SHFE yang tinggi.
Untuk briket nikel, harga briket nikel 178.000-179.200 yuan/mt, naik 6.350 yuan dari kemarin, terutama karena menyempitnya premi. Selain itu, karena efektivitas ekonomi briket nikel lebih rendah dari produk antara dan pelat nikel saat ini merupakan bahan baku utama paduan pelat nikel, transaksi spot briket nikel buruk.(Fia/Editor:Syarif)