Beranda Artikel Rakor HPM Nikel untuk April, HMA Sekitar 29,070 Dolar AS per...

Rakor HPM Nikel untuk April, HMA Sekitar 29,070 Dolar AS per Ton

1494
0

Rakor HPM Nikel untuk April, HMA Sekitar 29,070 Dolar AS per Ton

NIKEL.CO.ID,5 April 2022-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melaksanakan Rapat Koordinasi tentang penentuan Harga Patokan Mineral (HPM) Nikel untuk bulan April 2022. Dari tiga opsi harga yang dikaji, mayoritas setuju Harga Mineral Acuan (HMA) Nikel sekitar 29,070 dolar AS per ton.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves, Septian Hario Seto memandu jalannya Rakor HPM Nikel untuk April 2022 melalui zoom pada Selasa (5/4/2022) sore.

Arif Abidin dari PT. Antam Tbk menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan proses finalisasi, dan ada beberapa proses yang bisa disampaikan. Berdasarkan rekomendasi teman-teman dari Antam untuk harga nikel di April merujuk pada harga Maret karena sudah diterima oleh semua pihak.

“Untuk batasan atasnya, jika merujuk pada SMM kenaikan harga nikel di SMM dengan di LME tidak seimbang. Kenaikan di SMM antara Maret ke April sekitar 8%. Karena itu, bisa dipertimbangkan kenaikan harga nikel di April sekitar 8% atau 5 dolar Amerika Serikat per wmt dari harga Maret,” papar Arif.

Sementara Septian Hario Seto menjabarkan bahwa dasar hukum untuk menetapkan HPM mineral logam dapat mengacu kepada publikasi harga selain LME. Tetapi, Pasal 2 Ayat (1) Permen ESDM No.11 Tahun 2020 dan Pasal 68 Ayat (1) huruf f Permen ESDM No.7 Tahun 2020 menyatakan bahwa HPM ditetapkan Menteri berdasarkan mekanisme pasar atau sesuai harga yang berlaku umum di pasar internasional.

Hario Seto mengungkapkan, pada 22 Maret 2022, LME mengeluarkan maklumat bernomor 22/092 tentang adanya disruption event, artinya mekanisme harga pasar tidak berjalan seperti biasanya. Sehingga diperlukan penyesuaian harga patokan mineral logam.

Ia menyebutkan, ada empat kriteria yang ditempuh LME. Pertama, perdagangannya ditutup. Kedua, terjadi pencapaian daily trading limit. Ketiga, ketika terjadi penentuan harga melalui volume weighted aperange price dan limit pergerakan harian tercapai. Keempat, ketika pergerakan limit harian ditetapkan yang menyebabkan aktivitas hegding tidak bisa berjalan dengan baik.

Dari situ, tutur Hario Seto, LME mengeluarkan data terjadi disruption harga di bulan Maret, yaitu tanggal 8 sampai tanggal 21 Maret 2022, yaitu 30,8 dolar AS per ton. Kemudian tanggal 23 sampai tanggal 24 Maret 2022, yaitu 34,55 dolar AS.

“Setelah dihitung-hitung, HMA nikel untuk April 2022 ada tiga opsi yang ditawarkan, yaitu 27,65 dolar AS per ton, 29,070 dolar AS per ton, dan 35,93 dolar AS per ton. Harga itu didasarkn ketika LME mengeluarkan disruption price dari tanggal 8 sampai 21 dan 23 sampai 24 Maret 2022,” paparnya.

Arief interaktif. Menurutnya, jika melihat dari SMM dari Maret ke April sekitar 8%. Karena itu, Antam mengusulkan HMA nikel di April 2022 sekitar 25, 413 dolar AS per ton. Jika harganya 29,070 dolar per ton, sebagai penambang harganya lebih bagus. Karena, dari HMA Maret margin cost dan pendapatan yang didapat dari penambang sudah cukup bagus.

Sekretaris Jenderal APNI, Meidy Katrin Lengkey, ikut memberi pendapat. Dikatakan Meidy, berdasarkan masukan dari rekan-rekan di APNI, di antaranya untuk nikel olahan seperti NPI dan feronikel transaksi penjualan di April apakah mengikuti harga penjualan atau mengikuti kontrak harga sebelumnya.

“Terkait perkiraan harga HMA berdasarkan disruption LME, yaitu sekitar 29,070 dolar AS per ton, kami juga menghitung dengan membuat suatu draf sesuai Kepmen ESDM di Maret. Hitungan kami di angka 29,138 dolar AS per ton. Selisihnya hanya o,8% dari hitungan kementerian,” tuturnya.

APNI, kata Meidy, setuju dengan Antam untuk harga HMA Nikel di Maret, tidak ada masalah. Hanya ada yang bertanya, bagaimana dengan kewajiban-kewajiban, apakah itu disesuaikan baik royalty maupun PPh. Kemudian, apakah pihak smelter mau mengikuti harga pembelian nikel sesuai HMA nikel di April 2022.

“Karena kalau kita ingin mengikuti harga tiga bulan sebelumnya secara berturut-turut (Februari-Maret-April) sesuai dengan peraturan, untuk HMA nikel di Mei 2022 bagaimana? Jangan sampai nanti terjadi penyesuaian harga lagi. Ini harus dipertimbangkan lagi,” papar Meidy. (Syarif)

Artikulli paraprakAPNI Minta Pemerintah Hitung HPM Mineral Lain di Nikel
Artikulli tjetërPantauan Earth-I Peleburan Nikel Global Meningkat