NIKEL.CO.ID, 4 April 2022—Harga nikel dunia kini kembali stabil setelah beberapa pekan lalu penuh gejolak, melalui bursa perdagangan dunia London Mental Exchange (LME). Pada Senin (1/4/2022) pukul 11.22 WIB harga nikel dunia tercatat 32.750 dolar AS per ton. Tentunya harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan kemarin, Minggu (3/4/2022) 32.365 dolar AS per ton.
Kenaikan ini disebabkan dengan melonjaknya kuartal 1-2022 ekskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut khusunya nikel, bahkan mengukir rektor harga baru.
Jika di posisi 1 ada batubara, sedangkan di posisi posisi kedua adalah nikel. Kebutuhan komoditas bahan baku baterai kendaraan listrik tersebut melonjak 50,4% sepanjang kuartal pertama 2022.
Pasar nikel di bursa logam London (LME), bursa acuan dunia, sempat terguncang hingga menangguhkan perdagangannya. Sebab harga nikel diperdagangkan 100.000 dolar AS per ton karena aksi short selling pada 8 Maret 2022.
Gejolak harga nikel juga dipengaruhi oleh konflik antara Rusia dan Ukraina. Rusia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan proyeksi produksi 250.000 ton pada 2021, mengacu data US Geological Survey (USGS). Jumlah ini setara dengan 9,25% produksi dunia.
Indonesia disebut memiliki cadangan logam nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel). Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni.
Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019. Sementara untuk bijih nikel, berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2020, total sumber daya bijih nikel mencapai 8,26 miliar ton dengan kadar 1%-2,5%, di mana kadar kurang dari 1,7% sebesar 4,33 miliar ton, dan kadar lebih dari 1,7% sebesar 3,93 miliar ton.(Fia/Editor:Syarif)