Beranda Berita International USGS Masukkan Nikel dalam Daftar Mineral Kritis 2022

USGS Masukkan Nikel dalam Daftar Mineral Kritis 2022

865
0

USGS Masukkan Nikel dalam Daftar Mineral Kritis 2022

NIKEL.CO.ID, 23 Februari 2022—The United States Geological Survey (USGS) merilis The 2022 List of Critical Minerals (Daftar Mineral Kritis 2022), Selasa (22/2/2022). Daftar ini memuat 50 komoditas mineral yang penting bagi ekonomi dan keamanan nasional AS berdasarkan penilaian dari berbagai lembaga dari berbagai bidang.

Kali ini Daftar Mineral Kritis 2022 berisi 15 komoditas lebih banyak dibandingkan dengan daftar mineral sebelumnya yang dibuat pada 2018. Daftar ini ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah paling mutakhir untuk mengevaluasi kekritisan mineral (critical minerals).

Hal yang menarik dalam Daftar Mineral Kritis 2022 ini adalah masuknya nikel (Ni) dan seng (Zn), sedangkan helium, kalium, renium, dan strontium justru menghilang dari daftar tersebut. Sementara itu, elemen tanah jarang dan kelompok platinum, yang sebelumnya dimasukkan dalam kelompok mineral, kini menjadi entri individu.

Mineral-mineral kritis adalah logam dan non-logam yang dianggap vital bagi kesejahteraan ekonomi negara-negara besar dan negara-negara berkembang di dunia, tetapi pasokannya berisiko berkurang karena kelangkaan geologis, masalah geopolitik, kebijakan-kebijakan perdagangan atau ekspor yang diambil suatu negara, atau faktor lainnya.

Assistant Secretary of the Interior for Water and Science USGS, Tanya Trujillo, menegaskan, mineral-mineral kritis memainkan peran penting dalam keamanan nasional, ekonomi, pengembangan energi terbarukan, dan infrastruktur negara AS. Penghimpunan dan analisis data USGS memindai cakrawala untuk masalah yang muncul dalam rantai pasokan penting dan setiap tiga tahun mengidentifikasi potensi-potensi gangguan yang timbul terhadap negara adidaya tersebut.

UU energi AS memang mendefinisikan “mineral kritis” sebagai mineral non-bahan bakar atau bahan mineral yang penting bagi keamanan ekonomi atau nasional AS dan yang memiliki rantai pasokan yang rentan terhadap gangguan. Mineral kritis juga dicirikan dengan fungsinya yang penting dalam pembuatan suatu produk. Jika tidak ada, akan memiliki konsekuensi yang signifikan bagi ekonomi atau keamanan nasional.

Meski “final”, menurut Director of National Minerals Information Center USGS, Steven M. Fortier, Daftar Mineral Kritis 2022 keluaran USGS tersebut tidak statis, bisa saja berubah seiring dengan perkembangan waktu. Daftar tersebut tidak permanen, tetapi akan menjadi daftar dinamis yang diperbarui secara berkala untuk mewakili data terkini tentang pasokan, permintaan, konsentrasi produksi, dan prioritas kebijakan saat ini.

“Daftar Mineral Kritis 2022 dibuat menggunakan data terbaru yang tersedia untuk komoditas mineral non-bahan bakar. Namun, kami selalu menganalisis pasar mineral dan mengembangkan metode baru untuk menentukan berbagai risiko rantai pasokan mineral kritis yang berkembang,” ungkap Fortier dalam siaran pers USGS tersebut.

USGS menampung dan membahas satu per satu lebih dari seribu komentar publik, pemangku kepentingan, dan para pejabat, baik dari lokal maupun negara bagian, terhadap draf daftar mineral penting yang dirilis USGS untuk publik pada November 2021. (Rus/Fia)

Artikulli paraprakKementerian ESDM Tolak 43 IUP Perusahaan Pertambangan di Sulteng
Artikulli tjetërNikel Makin Bertengger, Tembus Lebih dari US$ 25.000