NIKEL.CO.ID, 27 Juli 2022—Harga nikel dunia terus melemah walau masih bertahan di angka US$20 ribuan per ton. Di London Metal Exchange (LME), Selasa (26/7/2022), pukul 13.09 WIB, tercatat US$22.545 per ton. Harga tersebut turun US$1.065 dibandingkan harga penutupan Senin kemarin yang bertengger di US$23.610 per ton.
Melemahnya harga nikel merupakan efek berantai dari suramnya prospek ekonomi di Amerika Serikat (AS) khususnya dan dunia umumnya. Diprediksi, beberapa bulan ke depan roda perekonomian dunia semakin menuju perlambatan yang serius. Di AS, negara dengan perekonomian terbesar di dunia, mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan ini.
Sontak hal tersebut berpengaruh pada perekonomian global. Aktivitas di Eropa mundur untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun dan pertumbuhan di Inggris berada pada level terendah dalam 17 bulan.
Tidak hanya itu, rendahnya harga nikel juga masih terdampak dari diberlakukannya lockdown akibat virus corona membayangi negeri China. Akibatnya, pasokan nikel dunia semakin melemah.
Di sisi lain shangai dari pasar spot, pada 26 Juli, harga nikel Jinchuan tercatat 11.000-12.000 yuan/mt, dengan harga rata-rata 11.500 yuan/mt, turun 2.350 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya. Premi nikel Nornickel tercatat pada 10.000-10.500 yuan/mt, dengan rata-rata 10.250 yuan/mt, turun 1.500 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya.
Karena harga berjangka yang tinggi, transaksi pasar lebih rendah dari yang diharapkan dan premi nikel murni menyempit. Untuk briket nikel, harga briket nikel adalah 177.500-179.000 yuan/mt, naik 2.950 yuan dari kemarin, terutama karena menyempitnya premi. Selain itu, karena efektivitas ekonomi briket nikel lebih rendah dari produk antara dan pelat nikel saat ini merupakan bahan baku utama paduan pelat nikel, transaksi spot briket nikel buruk. (Fia/Editor:Rusdi)