NIKEL.CO.ID, 14 JULI 2023 – CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, mengungkapkan, program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB) di area pemberdayaan merupakan implementasi dari tiga prioritas utama keputusan bisnis PT Vale untuk persiapan pasca tambang.
“Vale, secara global, memiliki tiga prioritas dalam seluruh keputusan bisnis kami, yakni 3P yang merupakan singkatan dari People, Planet, dan Profit. PT Vale Indonesia sendiri mengejawantahkan prinsip “People” dalam 3P tersebut, salah satunya, dengan hadirnya Program P3SRLB ini,” ungkap Febriany Eddy dalam keterangan pers yang diterima nikel.co.id, Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, program P3SRLB telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu dan memberikan dampak positif bagi para petani sekitar area tambang.
“Kami melihat adanya peningkatan hasil total dari seluruh program pemberdayaan masyarakat lokal yang kami jalankan,” ujarnya.
Dia juga mengaku, setiap kali bertemu dengan para petani itu, hatinya terenyuh karena kegigihan mereka dalam program tersebut. Salah satu kesan mendalam menurutnya saat ia berdiskusi dengan petani di Morowali beberapa waktu lalu.
“Saya terharu karena ketekunan petani dalam mengikuti program P3SRLB dari kami, serta keteguhan mereka untuk mendukung kami dan industri pertambangan melalui cara mereka, yakni menyiapkan pangan yang sehat, produktif, dan sustainable,” tuturnya.
Vale mencatat, program P3SRLB ini adalah capaian untuk mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pasca tambang.
Adapun area pemberdayaan PT Vale meliputi empat kecamatan, yakni Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda dan Towuti.
Program pertanian organik ini merupakan inisiatif dari PT Vale untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Sektor pertanian dipilih berdasarkan kondisi daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan nafkah dari bidang ini.
Adanya program pertanian organik terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan di sisi lain menghemat ongkos selama tanam hingga panen.
Program ini selain untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas hasil dari para petani juga mendukung peternak di sekitar daerah operasionalnya di dalam wilayah pemberdayaan.
Hal ini sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat jika pertambangan bukan lagi menjadi sumber penghasilan daerah mereka.
Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2015, dan hingga saat ini telah membina kurang lebih 44 kelompok masyarakat terdiri dari kelompok tani, kelompok Wanita tani, kelompok peternak, kelompok disabilitas dan 10 kelompok masyarakat lokal yang berada di sekitar wilayah pemberdayaan PT Vale.
Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dirilis oleh PT Vale Indonesia pada Mei 2023, kesepuluh kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.
Beragam dukungan telah dilakukan pada kelompok-kelompok masyarakat tersebut, seperti budidaya sayuran organik, penyediaan sarana dan prasarana perikanan air tawar dan peternakan kambing dan sapi, mengembangkan peternakan ayam petelur, serta mendukung proses produksi kompos.
Febriany Eddy menuturkan, Vale juga berupaya menjaga komitmennya dalam mewujudkan tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan ESG (Environment, Social, Governance). Program P3SRLB termasuk komitmen sosial, yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan. Salah satu nilai Vale adalah menghargai bumi dan masyarakat.
“Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini. Selain itu, kami tak hanya memberi bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita dorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan,” tuturnya.
Melalui metode SRI Organik, PT Vale juga mengajarkan kepada petani cara menggunakan pupuk organik. Dengan optimalisasi pupuk organik, para petani dapat memanfaatkan bahan yang murah, bebas zat kimia, dan bersifat alami.
Selain tidak membutuhkan biaya, pemanfaatan pupuk organik juga menjaga unsur hara pada tanah pertanian.
“Dengan demikian, metode ini membawa untung, tak hanya bagi petani dan konsumen yang menikmati produk ini, tetapi juga bagi kelestarian bumi,” jelasnya.
Dia juga memaparkan, keuntungan yang dirasakan petani berkontribusi pada pertambahan luas lahan yang dikelola, serta jumlah petani yang ikut serta. Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022, PT Vale mencatat keikutsertaan kelompok masyarakat lokal di area pemberdayaan di tiga provinsi (Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara).
Kesepuluh kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.
Seorang Petani binaan PT Vale di Desa Ululere, Morowali, Rudi, mengatakan, merasakan sendiri berkah yang dibawa padi organik. Dia mengungkapkan, hasil panennya mengalami peningkatan dibanding saat masih menerapkan pertanian konvensional.
Saat ditemui pada panen musim ketiganya Minggu (7/5) lalu, sawah Rudi menghasilkan beras sebesar 1.4 ton, atau meningkat sekitar 500 kilogram dibanding sebelumnya.
“Sistem pertanian yang diperkenalkan oleh tim PT Vale Indonesia memaksimalkan pendapatan kami petani-petani di area pemberdayaan. Selain itu, program tersebut berguna dalam jangka panjang karena sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Rudi.
Program P3SRLB ini juga menyasar peternak lokal dari latar belakang disabilitas. Salah satu penerima manfaat program PT Vale Indonesia, Sulaiman, mengatakan, awalnya dia masih terasa asing dengan konsep peternakan berkelanjutan yang ditawarkan PT Vale.
“(Namun) kami sangat terbantu dengan adanya tenaga pendamping budidaya peternakan organik yang sudah ditugaskan PT Vale Indonesia bersamaan dengan pemberian kandang dan anakan ayam,” kata Sulaiman.
Dalam program ini, PT Vale Indonesia memfasilitasi para peternak dengan kandang ayam dan menyalurkan 500 anakan bibit ayam kampung.
Sebagai informasi sepanjang 2022, PT Vale telah menggelontorkan total IDR 92,526,892,500 untuk PPM terintegrasi, di Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Morowali.
Dari seluruh dana tersebut, sebanyak IDR 15,606,843,000 dialokasikan untuk membiayai program pendapatan sektor ril, dan IDR 7,575,931,000 untuk kemandirian ekonomi. (Shiddiq)