NIKEL.CO.ID, 13 Mei 2022—Hingga Jumat, (13/5/2022) pukul 10.35 WIB, harga nikel dunia stabil di angka US$27.572/ton pada perdagangan di London Metal Exchange (LME). Dibandingkan dengan penutupan pasar kemarin, yakni US$27.775/ton, harga tersebut lebih rendah US$203/ton.
Pasokan nikel murni pada April masih terbatas. Dari sisi penawaran, meskipun harga nikel Shanghai Future Exchange (SHFE) pada April cukup tinggi, nikel LME tidak menunjukkan tren penurunan sehingga menyebabkan penurunan impor. Produksi pelat nikel dalam negeri sedikit meningkat, namun sumber nikel murni terutama berasal dari pasar luar negeri, sehingga pasokan tetap terbatas.
Di pasar spot, meski harga nikel masih tinggi pada April, produsen alloy dan baterai hilir membeli sesuai permintaan saat harga nikel turun di akhir bulan.
Namun, pandemi yang berulang ternyata berdampak lebih besar pada sektor manufaktur dan permintaan nikel murni. Dari sisi briket nikel, pasokan masih kekurangan dan harga briket nikel mengalami kerugian dibandingkan nikel sulfat. Ditambah dengan lemahnya permintaan untuk paduan, ada sedikit transaksi di pasar spot briket nikel.
Pasokan nikel murni diperkirakan akan terus terbatas pada Mei ini, terutama karena faktor makro yang menyeret turun harga nikel LME dan SHFE. Pandemi yang berulang dan permintaan yang lemah, harga nikel SHFE tidak memiliki momentum kenaikan, singkatnya, pasokan dan permintaan nikel murni diperkirakan akan tetap lemah pada Mei.
Selain itu, Shanghai Metal Market (SMM) harga nikel SHFE dibuka pada 200.000 yuan/mt dalam perdagangan semalam dan rebound ke 200.000 yuan/mt setelah turun ke 194.360 yuan/mt. Meski harga nikel LME turun, jendela impor tetap tertutup.
Akhirnya, harga ditutup pada 199.860 yuan/mt, 4.170 yuan/mt lebih rendah daripada hari perdagangan sebelumnya, turun 2,04%. Volume perdagangan adalah 85.600 lot, dan minat terbuka turun 1.672 lot menjadi 59.900 lot.
Nikel berjangka SHFE secara bertahap kembali ke dasar. Secara fundamental, pasokan nikel murni masih terbatas. Akibat pengaruh dari melonjaknya harga nikel LME dan besarnya output Indonesia yang melebihi ekspektasi, harga nickel pig iron (NPI) di China sedikit turun.
Dari sisi permintaan, meski harga baja nirkarat sedikit turun, pabrik baja masih memangkas produksi pada Mei karena kekurangan bahan baku berbasis nikel dan pembatasan transportasi di tahap awal. Harga nikel SHFE diperkirakan akan tetap dalam kisaran dalam jangka pendek.
(Fia/Editor: RDj)