NIKEL.CO.ID, 24 MEI 2023-Presiden Direktur Global Expo Management (GEM Indonesia), Baki Lee meresmikan pembukaan International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip (INAPA) 2023 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (24/5/2023). .
INAPA 2023 diselenggarakan bersamaan dengan pameran INABIKE 2023, Lube Indonesia 2023, EV Indonesia 2023, Tyre & Rubber Indonesia 2023, INAFASTENER 2023, Transport & Logistics Indonesia 2023, Forklift Indonesia, CON-MINE Indonesia 2023, dan IIBT 2023. Pameran Suku Cadang Otomotif terbesar se-Asean inidigelar selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Mei 2023.
“Pameran ini adalah pameran terlengkap untuk industri otomotif dan transportasi. Selain menghadirkan suku cadang, ada produk ban, kendaraan listrik, logistik, forklift, bus, truk, konstruksi dan mining, serta komponen pendukung lainnya,” kata Baki Lee saat menyampaikan sambutan pembukaan INAPA 2023.
Sebanyak 1.000 peserta dari 21 negara akan ikut dalam acara ini. Acara tersebar di sembilan Hall JIEXpo Kemayoran seluas 25.000 sqm. INAPA 2023 menawarkan kegiatan bussiness to bussiness (B to B) dengan tujuan adanya kegiatan transaksi antara entitas bisnis satu ke bisnis lainnya, antara produsen dengan OEM, manufaktur, distributor, peritel, trader, dan lainnya.
Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey dalam sambutan menyampaikan sangat mendukung INAPA 2023 yang diselenggarakan GEM Indonesia di JIEXpo Kemayoran. Di event INAPA 2023, merupakan keikutsertaan kali kedua APNI dari pameran yang diselenggarakan oleh GEM Indonesia di JIEXpo Kemayoran.
“APNI sangat mendukung pameran yang diselenggarakan GEM Indonesia yang menghadirkan juga produk-produk electric vehicles (EV) dan energi terbarukan,” kata Meidy.
Meidy mengutarakan, produsen baterai dan kendaraan listrik dunia tertarik dengan nikel Indonesia. Karena, nikel dibutuhkan untuk energi hijau. Bijih nikel diolah MHP dan nikel sulfat untuk selanjutnya sebagai material prekursor dan katoda baterai EV.
Ia menginformasikan, saat ini sudah banyak berdiri perusahaan bijih nikel di Indonesia. Namun, mayoritas berdiri pabrik pirometalurgi berteknologi RKEF yang mengolah bijih nikel menjadi NPI dan feronikel untuk material stainless steel.
“Sekarang sudah ada beberapa perusahaan yang memproduksi nikel sulfat menjadi prekursor untuk material baterai seri NMC (Nikel, Mangan, Cobalt),” ujarnya.
Karena itu, kata Meidy, melalui pameran ini, kita dapat menjalin kerja sama dan membangun networking antara pelaku tambang nikel dengan perusahaan sparepart, perusahaan baterai, kendaraan listrik, dan perusahaan yang memproduksi energi terbarukan lainnya. (Syarif)