NIKEL.CO.ID, 30 Juni 2022—Harga nikel masih merosot pada perdagangan siang hari ini, melalui London Metal Exchange (LME) pada Kamis (30/6/2022) pukul 12.49 WIB tercatat US$24.700. Harga tersebut masih rendah dibandingkan dengan penutupan kemarin.
Belum usainya invasi militer Rusia ke Ukraina, sebagai salah satu faktor penyebab kontraksinya harga nikel. Selain produsen stainless steel sedang mengerem pemenuhan bijih nikel murni.
Meskipun kondisi dalam negeri Rusia belum kondusif, karena adanya embargo ekonomi dari negara-negara barat, Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar di Rusia, tetap optimis untuk memenuhi target produksinya pada 2022
“Kami percaya bahwa penjadwalan produksi akan selesai tahun ini. Ada perubahan dan penundaan dalam penjadwalan produksi yang direncanakan, tetapi melalui beberapa revisi pada rencana dan upaya kami sendiri. Kami bertujuan untuk menyelesaikan sepenuhnya rencana bisnis untuk tahun 2022,” kata Chief Operating Officer Sergey Stepanov, Rabu (29/6/2022).
Sementara situasi di Asia, nikel SHFE tetap berkisar di level tinggi meskipun perdagangan spot melemah.
Kamis ini, premi spot nikel Jinchuan adalah 9.000-10.000 yuan/mt, dengan harga rata-rata berdiri di 9.500 yuan/mt, turun 500 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya.
Premi nikel Nornickel mencapai 5.500-5.500 yuan/mt. Harga rata-rata adalah 5.500 yuan/mt, turun 350 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya. Penurunan premi nikel murni disumbang oleh rebound harga berjangka pada perdagangan semalam dan tingginya harga berjangka pada awal perdagangan hari in
Harga briket nikel adalah 181.000-182.300 yuan/mt, naik 5.650 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya. Perdagangan briket nikel buruk karena harga berjangka rebound dan efisiensi biaya briket nikel lebih rendah. Selain itu, saat ini bahan baku utama paduan masih berupa pelat nikel, sehingga menyebabkan buruknya perdagangan briket nikel.
(Fia/Editor:Syarif)