
NIKEL.CO.ID, 2 Februari 2022-Harga nikel kembali naik, setelah beberapa pekan belakangan ini menurun. Melalui bursa perdagangan dunia, London Metal Exchange (LME) harga nikel Rabu, (2/2/2022) pukul 17.19 US$ 23,295/ton, tentunya harga tersebut lebih tinggi dibandingkan penutupan kemarin, Selasa (01/02/2022) US$ 21,255/ton.
Setelah Libur Perayaan Imlek pada Senin (1/2/ 2022), Selasa ini (2/2/2022) harga nikel naik kembali. Penyebab utamanya permintaan semakin meninggi, namun pasokan yang tidak cukup. Hal ini mengakibatkan stok barang semakin berkurang.
Harga nikel tertekan setelah Tsingshan mengatakan telah mengirimkan batch pertama produk nikel matte ke negara itu, membantu menambah lebih banyak pasokan. Hal ini dapat mengurangi tekanan pasokan ketat yang terjadi di China, konsumen utama nikel dunia. Batch pertama dikatakan sekitar 500 ton, tetapi masih harus dilihat seberapa cepat dapat meningkatkan pasokan.
Meskipun begitu, secara keseluruhan persediaan nikel dunia di gudang terus menyusut karena permintaan yang tinggi terutama dari kendaraan listrik. Hal ini yang menarik investor untuk masuk ke pasar nikel.
Analis Fastmarkets Boris Mikanikrezai mengatakan lonjakan harga nikel baru-baru ini karena fundamental pasar yang menunjukkan tren bullish.
“Harga nikel telah mencapai level yang lebih tinggi pada kuartal pertama berkat fundamental yang kuat dan terlepas dari latar belakang makro yang tidak pasti. Sementara harga nikel telah reli kuat sepanjang tahun ini, kami pikir reli dapat berlanjut karena momentum positif akan tetap ada untuk beberapa waktu,” kata Mikanikrezai.
Mengacu polling Reuters, harga nikel dunia pada kuartal I-2022 diprediksi bergerak dengan di rata-rata harga US$ 19.998/ton, lebih tinggi dari rata-rata harga kuartal IV-2021 sebesar US$ 19.675,25/ton.
Stok nikel di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) mencapai 89.364 ton pada 1 Februari, merupakan level terendah sejak akhir 2019. Sedangkan persediaan di bursa berjangka Shanghai (ShFE) adalah 4.711 ton pada 14 Januari, level terendah sejak Oktober 2019. (Fia/Syarif/bbs)