NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Bencana alam melanda wilayah Sumatra yang menyebabkan ribuan warga terdampak, pemukiman warga, jalan, dan fasilitas publik rusak. PT Hengjaya Mineralindo dengan cepat menanggapi situasi darurat tersebut dengan mengerahkan Emergency Response Team (ERT) Hengjaya Mineralindo bersama ESDM Siaga Bencana, ERT Agincourt, dan ERT Pama Persada untuk memperkuat upaya penyelamatan di wilayah terdampak.
Sebanyak empat personel ERT yang telah terlatih secara profesional yang dilengkapi peralatan evakuasi, perlengkapan medis dasar, dan logistik darurat dikerahkan untuk membantu warga. Kepala Teknik Tambang PT Hengjaya Mineralindo, Dwin Deswantoro, mengatakan, keputusan perusahaan mengambil langkah cepat tersebut sebagai komitmen perusahaan dalam nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial yang telah menjadi prinsip dasar operasional Hengjaya.

“Situasi di Sumatra membutuhkan respons yang cepat dan terkoordinasi. Mobilisasi ERT adalah wujud nyata komitmen kami terhadap kemanusiaan. Industri tidak hanya hadir untuk memberikan nilai ekonomi, tetapi juga harus hadir saat masyarakat membutuhkan perlindungan dan dukungan,” katanya, sebagaimana dikutip dari laman resmi Hengjaya Mineralindo, Rabu (10/12/2025).
Sementara itu, leader ERT Hengjaya Mineralindo, Rezza Risky, menyampaikan, memprioritaskan proses evakuasi dan dukungan kesehatan bagi para penyintas di tengah kondisi lapangan yang dinamis dan penuh tantangan tim bekerja secara optimal sejak tiba di lokasi.
“Fokus utama kami adalah mengevakuasi warga dari area rawan dan memastikan mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang memadai. Dengan kondisi yang terus berubah dan medan yang cukup menantang, kolaborasi dengan para stakehodlers menjadi penting untuk memperkuat efektivitas operasi. Pengabdian ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan kami, dan kami akan terus berada di lapangan selama dibutuhkan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tsingshan dan UNIDO Perkuat Industri Nikel Berkelanjutan di Indonesia
Rezza menjelaskan, ERT Hengjaya dalam operasi tersebut membantu mengevakuasi korban, penilaian kondisi lapangan, hingga dukungan kesehatan bagi para penyintas. Penanggulangan ini dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah setempat dan lembaga-lembaga lainnya, sehingga sinergi lintas lembaga ini memastikan respons darurat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran di tengah keterbatasan akses akibat kondisi medan yang menantang.
Selain itu, solidaritas dari seluruh karyawan Hengjaya Mineralindo yang berada di Morowali juga datang. Melalui gerakan internal, karyawan berhasil mengumpulkan pakaian layak pakai dan paket kebutuhan dasar, yang sepenuhnya disalurkan ke posko resmi di wilayah terdampak. Inisiatif ini menggambarkan bahwa kepedulian terhadap sesama telah menjadi bagian dari kultur perusahaan.
Melalui mobilisasi cepat, kolaborasi lintas lembaga, dan keterlibatan penuh seluruh karyawan, Hengjaya Mineralindo kembali menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan perusahaan mencakup kepedulian sosial dan respons kemanusiaan. Perusahaan akan terus mendukung upaya pemulihan agar masyarakat dapat kembali bangkit dengan segera.
Diketahui, berdasarkan laporan sementara otoritas daerah, sebanyak lebih dari 3.200 warga mengungsi di sejumlah titik. Sebanyak lebih dari 480 rumah, terdampak dan akses layanan dasar, seperti listrik dan air bersih masih terganggu. (Uyun)


























