
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Nikel Industries Limited menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem nikel global sebagai upaya mendukung transisi energi bersih seiring lonjakan permintaan nikel kelas satu yang merupakan bahan utama baterai kendaraan listrik.
Head of Sustainability of Nickel Industries Limited, Muchtazar, mengatakan, meningkatnya permintaan nikel untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja environment, social, and governance (ESG).
“Kami menyadari bahwa permintaan nikel untuk baterai akan terus meningkat seiring percepatan transisi energi. Karena itu, kami berkomitmen meningkatkan kinerja ESG agar produksi nikel memberi manfaat nyata bagi energi bersih,” katanya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, di Jakarta, dikutip Rabu (10/12/2025).
Selain itu, menurut dia, transisi energi tidak akan memberi dampak positif bila komponen baterai diproduksi dengan cara yang tidak bertanggung jawab, maka perusahaan ingin memproduksi nikel dengan cara yang berbeda.
BACA JUGA: MOU dengan Rusia, Perkuat Diplomasi Industri Indonesia di Kancah Global
“Kami ingin menciptakan perbedaan dengan memproduksi nikel terutama nikel kelas 1 dengan cara yang lebih berkelanjutan. Tahun depan, kapasitas produksi ini akan kami tingkatkan,” paparnya.
Dia juga menyoroti industri nikel global yang saat ini berada di bawah tekanan kuat terkait keberlanjutan. Pemerintah, pasar internasional, hingga konsumen menuntut perusahaan nikel menerapkan praktik yang ramah lingkungan serta bertanggung jawab.
“Tekanan sustainability ini luar biasa besar, dan kami memandangnya sebagai bagian penting dari masa depan industri nikel. Tidak ada pilihan selain memastikan seluruh proses produksi sejalan dengan standar keberlanjutan global,” pungkasnya.
Ia pun menegaskan dengan transformasi bisnis yang agresif dan komitmen ESG yang diperkuat dapat menjadi kunci utama dalam mendukung rantai pasok global untuk transisi energi bersih. (Uyun)


























