Beranda Berita International Nickel Institute Dukung Pengembangan Industri Baja Nirkarat Indonesia lewat Inassda 2025

Nickel Institute Dukung Pengembangan Industri Baja Nirkarat Indonesia lewat Inassda 2025

431
0
Manager Market Development South East Asia Nickel Institute, Juerg “JS” Schweizer, Grand Mercure Kemayoran Jakarta, Selasa (21/10/2025)

NIKEL.CO ID, JAKARTA – Industri baja nirkarat (stainless steel) Indonesia mendapat dukungan penuh dari lembaga global dalam ajang KTT Baja Nirkarat Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Stainless Steel Development Association (Inassda), di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Salah satu dukungan datang dari Nickel Institute, organisasi nirlaba internasional yang fokus pada pengembangan aplikasi nikel secara global. Dalam sambutannya, Manager Market Development South East Asia Nickel Institute, Juerg “J.S.” Schweizer, menegaskan komitmen institusinya terhadap pertumbuhan industri stainless steel di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

“Nickel Institute bersama IMOA (International Molybdenum Association, red) mendukung penuh perkembangan industri nikel dan stainless steel yang terus tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia,” ujar Schweizer.

Dia menjelaskan, Nickel Institute memiliki peran penting dalam memastikan material stainless steel digunakan secara tepat, baik dari sisi aplikasi, alat, maupun lingkungan penggunaannya. Hal ini dilakukan agar manfaat optimal dari jaringan stainless steel dapat dirasakan sepenuhnya oleh para pengguna.

https://inassda.org/event/inassda-full-day-seminar-on-stainless-steel/

“Kami memastikan bahwa stainless steel digunakan dalam aplikasi yang sesuai, dengan alat yang sesuai, dalam lingkungan yang sesuai. Dengan begitu, manfaatnya bisa maksimal,” tambahnya.

Nickel Institute bermarkas di Toronto, Kanada, dan memiliki laboratorium penelitian di Amerika Serikat serta Center of Excellence di Brussels, Belgia. Untuk menjangkau pasar Asia, institusi ini juga memiliki perwakilan di Tiongkok, Jepang, dan Singapura.

Selain mendukung penggunaan nikel, Nickel Institute juga bekerja sama erat dengan IMOA yang berfokus pada unsur molybdenum. Unsur ini dinilai penting karena memberikan ketahanan korosi yang lebih besar pada material stainless steel.

“Molybdenum adalah elemen penting yang memperkuat daya tahan korosi baja tahan karat. Kamu akan menemukannya di berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari energi terbarukan, otomotif, teknologi, hingga arsitektur,” jelasnya.

https://ni-cr-mn-stainlesssteelapac.metal.com/

Inassda 2025 menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelaku industri, peneliti, dan pemangku kepentingan guna mendiskusikan arah pengembangan stainless steel di Indonesia. Schweizer juga menyebutkan bahwa Katrin Huska, perwakilan IMOA, dijadwalkan akan memberikan paparan mendalam pada sesi sore hari.

“Nikmati hari ini, dan saya berharap kita semua memiliki pengalaman yang berharga dengan banyak pengetahuan yang bisa diperoleh,” tutupnya.

Inassda 2025 menjadi langkah awal kolaboratif untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global stainless steel, seiring meningkatnya kebutuhan akan material berkualitas tinggi yang tahan terhadap korosi dan ramah lingkungan. (Shiddiq)