Beranda Ekonomi Chery Investasikan Rp5,25 Triliun untuk Perkuat Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia

Chery Investasikan Rp5,25 Triliun untuk Perkuat Ekosistem Baterai Listrik di Indonesia

633
0
kemenperin dan perwakilan chery motor Indonesia. Foto: Kemenperin.go.id

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Produsen otomotif asal Tiongkok, Chery Motor Indonesia, menegaskan komitmennya memperkuat industri kendaraan listrik nasional melalui investasi senilai Rp5,25 triliun hingga tahun 2030. Investasi tersebut difokuskan pada pengembangan fasilitas produksi kendaraan rendah emisi dan penguatan ekosistem baterai listrik di Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi atas langkah Chery yang terus memperluas perannya dalam mendukung program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) pemerintah. Chery berkomitmen mengembangkan tiga teknologi kendaraan rendah emisi, yakni Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Battery Electric Vehicle (BEV).

“Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan Chery dalam memperkuat industri otomotif nasional, khususnya pada kendaraan rendah emisi dan berbasis listrik. Pemerintah akan terus mendorong percepatan realisasi investasi tersebut,” ujar Agus di Jakarta, Selasa (14/10).

Agus menambahkan, investasi jangka panjang ini akan berkontribusi besar terhadap pembentukan rantai pasok ekosistem baterai listrik nasional. Ia menilai peningkatan kapasitas produksi kendaraan listrik akan turut mendorong penguatan industri bahan baku di dalam negeri.

“Investasi seperti ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik dan baterai EV,” ujarnya.

Investasi Chery yang mulai direalisasikan sejak 2024 mencakup pembangunan fasilitas produksi, pengembangan teknologi kendaraan listrik, serta kemitraan dengan industri komponen lokal. Pemerintah meminta agar Chery segera menyampaikan rencana bisnis lima tahun ke depan, terutama terkait peningkatan kapasitas produksi dan strategi ekspor.

“Kami berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik Chery untuk kawasan ASEAN,” tutur Agus.

Pemerintah juga berharap langkah ini dapat memperkuat daya saing Indonesia di tingkat regional, mengingat potensi pasar ASEAN yang terus tumbuh dan ketersediaan bahan baku baterai yang melimpah di Tanah Air.

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan tren penjualan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia terus meningkat. Penjualan battery electric vehicle (BEV) naik signifikan dari hanya 0,08% pada 2021 menjadi 10,22% dari total pasar roda empat pada Januari–Agustus 2025. Chery kini menempati posisi keempat merek dengan penjualan BEV terbesar di Indonesia.

Pemerintah mendorong Chery untuk memperluas lini kendaraan listrik agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan sesuai karakteristik konsumen dalam negeri. Selain itu, kerja sama dalam pengembangan teknologi baterai, pelatihan SDM, dan riset industri juga terus dibuka untuk mendukung target transisi energi nasional. (Tubagus)