

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — PT Gaya Makmur Tractors (GMT) menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi industri alat berat menuju penggunaan teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan potensi efisiensi biaya operasional hingga 80 persen.
Hal tersebut disampaikan Sales and Marketing Director GMT, Yulius Sikku, saat konferensi pers pada Mining Indonesia 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Tren global saat ini mengarah pada pengurangan emisi karbon dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, termasuk di sektor tambang. Yulius mengungkapkan, alat berat bertenaga listrik memberikan efisiensi yang signifikan dibandingkan mesin berbahan bakar fosil.
“Semua perusahaan sekarang perlu menunjukkan bahwa mereka berkontribusi dalam menekan carbon footprint. Alat berat EV yang kami kembangkan terbukti mampu menghemat biaya operasional hingga 80%. Ini angka yang sangat menarik bagi pelaku usaha tambang manapun,” ujarnya.

Namun, lelaki yang sudah melang-melintang di dunia marketing itu mengakui bahwa tantangan terbesar saat ini adalah belum tersedianya data menyeluruh mengenai long time cycle cost dari alat berat listrik, mengingat masa ekonomis peralatan di sektor tambang umumnya mencapai lima tahun.
“Kami optimistis, dengan harga baterai per kilowatt yang terus menurun, teknologi EV akan semakin ekonomis ke depan,” tambahnya.
Selain efisiensi operasional, ia menyoroti aspek environment, social, and governance (ESG), serta kesehatan operator. Ia menjelaskan bahwa alat berat EV tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih nyaman digunakan karena tingkat kebisingan dan getarannya jauh lebih rendah.

“Dari sisi personal health operator, alat EV jauh lebih baik. Minim getaran, minim kebisingan,” jelasnya.
Namun, ia juga menyinggung satu isu penting lain, yakni belum adanya fasilitas daur ulang baterai di Indonesia.
“Teknologinya untuk recycle sudah ada, hanya belum ada pabriknya di Indonesia. Kami berharap pemerintah dan investor segera membuka fasilitas tersebut,” harapnya.

Senada dengan Yulius, Direktur Utama PT Gaya Makmur Motor (GMM), Frankie Makaminang, menambahkan bahwa keunggulan EV tidak hanya dari sisi biaya, tetapi juga menyangkut keandalan di lapangan.
“Di beberapa lokasi tambang, BBM sering tercampur dan menyebabkan kerusakan mesin. EV truck tidak mengalami masalah seperti ini. Tidak ada lagi pencurian solar dan hemat sampai 80%,” jelas Frankie.
Dia juga memastikan bahwa setiap unit EV yang dijual GMM dilengkapi dengan garansi baterai selama lima tahun, sejalan dengan usia ekonomis alat berat tambang. Setelah lima tahun, kapasitas baterai mungkin menurun hingga 70%, namun tetap dapat digunakan dengan durasi operasional yang lebih pendek.

“Setelah lima tahun, bukan berarti baterai tidak bisa dipakai. Durasi penggunaannya mungkin berkurang dari 10 jam menjadi 7 jam, tapi tetap fungsional,” ujarnya.

Gaya Makmur juga sedang menjalin kerja sama dengan produsen baterai untuk mengembangkan sistem penggantian sel baterai, bukan keseluruhan unit, sehingga biaya perawatan menjadi lebih ringan. Perusahaannya, sebagai distributor alat berat EV dari XCMG, ingin masyarakat industri tambang menyambut baik teknologi ini.

“Harapannya, masyarakat bisa menerima dan mendukung upaya kita menjadikan bumi lebih bersih,” pungkasnya. (Shiddiq/Rusdi)