

NIKEL.CO.ID, Bogor – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal di sektor pertambangan terus digencarkan. Melalui kegiatan Bina Akrab Latihan Kepemimpinan bertema “Persatuan Dalam Keberagaman” yang digelar di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025), mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dibekali ilmu kepemimpinan sekaligus wawasan tentang pertambangan nikel.
Ketua Panitia Bina Akrab Kepemimpinan 2025, Muhammad Julfan Saputra dari Institut STIAMI Manajemen Logistik, menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin digelar setiap tahun sebagai wadah pembinaan mahasiswa baru dari Sultra yang melanjutkan studi di Jakarta.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang kami adakan setiap tahunnya, di mana kami mengkader generasi baru dari Provinsi Sultra yang menempuh pendidikan di Jakarta. Saat ini kami sudah lebih dari 600 orang, dan setiap tahun selalu ada generasi baru yang bergabung melalui program beasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Julfan.
Dia menambahkan, pihaknya merasa terhormat karena Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, hadir sebagai narasumber dan membagikan wawasan strategis mengenai pertambangan nikel.

“Tadi kami merasa terhormat Ibu Meidy hadir memberikan informasi dan ilmu baru bagi mahasiswa, terutama terkait pertambangan dan potensi nikel yang ada di Sulawesi Tenggara. Harapan kami, materi yang disampaikan dapat menjadi bekal pengetahuan dan diimplementasikan untuk kemajuan Sultra ke depan,” ujar Julfan.
Sementara itu, Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Lengkey, menekankan pentingnya peningkatan SDM lokal agar tidak hanya menjadi penonton di tengah besarnya geliat industri nikel.

“Sulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Potensi ini harus diimbangi dengan lahirnya generasi muda yang berpendidikan, berkompetensi, dan memiliki integritas. Mahasiswa Sultra harus mempersiapkan diri sejak dini agar bisa menjadi tenaga ahli dan profesional, bukan hanya tenaga pelengkap,” tegas Meidy.
Ia menambahkan, pengelolaan nikel ke depan tidak hanya soal eksploitasi, tetapi juga hilirisasi dan penerapan prinsip keberlanjutan.

“Kita sedang menuju era industri hijau dan transisi energi. Nikel dari Sultra menjadi kunci dalam pengembangan baterai kendaraan listrik. Karena itu, saya berharap mahasiswa bisa melihat peluang besar ini untuk membangun daerah sekaligus berkontribusi bagi Indonesia,” ujarnya.

Acara Bina Akrab Latihan Kepemimpinan ini diikuti mahasiswa dari Fakultas Teknik Pertambangan berbagai kampus di Jakarta. Melalui kegiatan ini, panitia berharap terbentuk kader-kader muda asal Sultra yang siap bersaing, memiliki jiwa kepemimpinan, dan mampu berperan aktif dalam industri pertambangan yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. (Shiddiq)
