
NIKEL.CO.ID, Tangerang — Pameran dan konferensi internasional Heli Expo Asia (HEXIA) 2025 resmi ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Bekraf) sebagai puncak acara. Kesepakatan ini bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, dengan fokus pada pengembangan generasi muda kreatif yang inovatif dan berdaya saing global.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Sekretaris Kemenparekraf, Dessy Ruhati, dan Direktur PT Heliexpo Indo Asia, Tuanku Iskandar Muda, selaku penyelenggara HEXIA. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari pertukaran data, dukungan kajian kebijakan, pemanfaatan infrastruktur, promosi dan pemasaran, perlindungan kekayaan intelektual, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

“Kami percaya kolaborasi ini dapat mendorong penciptaan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dessy Ruhati dalam sesi penutupan, Sabtu (24/8/2025).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta dalam menciptakan ruang tumbuh bagi para pelaku kreatif.
Direktur PT Heliexpo Indo Asia, Tuanku Iskandar Muda, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kemenparekraf merupakan langkah awal dari komitmen jangka panjang dalam mendukung ekosistem kreatif Indonesia.

“Kami optimis, melalui kolaborasi ini, potensi generasi muda dapat dikembangkan secara maksimal untuk bersaing di tingkat global,” ungkapnya.
Acara penutupan HEXIA 2025 juga diramaikan dengan diskusi panel bertajuk “Kolak-Rekreatif (Kolaborasi Aktivasi Ruang Kreatif)”, yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor transportasi, desain, dan lingkungan. Narasumber yang hadir antara lain berasal dari Asosiasi Desain Grafis Indonesia (AIDIA), Recycle Experience (REXP), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT MRT Jakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, turut hadir memberikan sambutan. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya membangun jembatan kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi ekonomi kreatif masa depan.

“Kolaborasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan jika kita ingin ekonomi kreatif Indonesia tumbuh berkelanjutan dan kompetitif,” tegasnya.
Selain itu, tokoh industri dan kreatif seperti Denon Prawiraatmadja (Ketua Umum INACA & CEO Whitesky Group), Tuhiyat (Direktur Utama MRT Jakarta), Deddy Hendrady (Deputy II Daop 1 Jakarta PT KAI), Deasy Varianty Susanty (Founder Museum of Toys), Evan Driyananda & Attina (Founder REXP), serta Mendiola Budi Wiryawan (CCO MDA Consulting/AIDIA) turut memeriahkan sesi penutup.
Dengan berakhirnya HEXIA 2025, kerja sama antara Kemenparekraf dan HEXIA diharapkan dapat menjadi pijakan kuat dalam menghadirkan inovasi, memperkuat kapasitas SDM, dan memperluas jaringan kreatif nasional menuju ekonomi kreatif Indonesia yang berdaya saing global.

Sekedar informasi, HEXIA (Heli Expo Asia):
HEXIA adalah pameran dan konferensi internasional yang fokus pada masa depan helikopter, taksi udara, serta teknologi mobilitas udara di Asia. Acara ini menjadi forum kolaboratif untuk berbagai sektor, termasuk teknologi eVTOL (electric vertical take-off and landing), guna menjawab tantangan dan kebutuhan mobilitas udara masa depan. (Shiddiq)