Beranda Artikel IBS 2025 Jadi Ajang Strategis Perkuat Hilirisasi 

IBS 2025 Jadi Ajang Strategis Perkuat Hilirisasi 

79
0
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Dok. MNI)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Dok. MNI)
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- National Battery Research Institute (NBRI) menyelenggarakan International Battery Summit (IBS) 2025 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Id Battery sebagai co-host dalam IBS 2025 ini dan Pamerindo sebagai co-organizer. Tak hanya itu, IBS 2025 didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Ministry Co-Host dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) sebagai Ministry Support. 

Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menceritakan saat dirinya dipercaya memimpin agenda hilirisasi sumber daya alam dari bahan mentah hingga menjadi produk jadi.

“Saya adalah satu satu yang memulai hilirisasi baterai, sejak diangkat menjadi menteri investasi pada era Pak Jokowi dengan Menko Marvest Pak Luhut, sampai pada pemeritahan Presiden Prabowo untuk melanjutkan hilirisasi sumber daya alam sebagai salah satu program prioritas presiden prabowo terkait ketahanan energi,” jelasnya dalam acara, Selasa (5/8/2025).

International Battery Summit (IBS) 2025. (Dok. MNI)
International Battery Summit (IBS) 2025. (Dok. MNI)

Bahlil menyampaikan, target hilirisasi penuh dapat terealisasi pada akhir 2027. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Hal tersebut tentu sejalan dengan Asta Cita dari Presiden Prabowo.

Ia juga berharap IBS 2025 dapat menjadi motor penggerak daya saing industri nasional melalui kerja sama lintas sektor. 

“Kami selaku pemerintah sangat terbuka bagi para investor dalam dan luar negeri yang mau investasi di Indonesia. Apabila ada kendala, laporkan pada Kementerian ESDM, pasti kami bantu sampai investasi ini berproduksi,” tegasnya.

Pendiri NBRI, Prof. Evvy Kartini, mengungkapkan keikutsertaan peserta dari 30 negara menjadi bukti kemajuan Indonesia dalam hilirisasi mineral. 

“Banyak negara yang datang ke acara IBS 2025, yang ingin tahu bahwa Indonesia sudah menjalankan hilirisasi dari nikel menjadi produk turunan seperti MHP, bahkan menuju prekursor dan katoda material. Pabrik-pabrik seperti Huayu dan ATL menunjukkan bahwa proses ini nyata terjadi di Indonesia, bukan di luar negeri,” ujar Prof. Evvy Kartini yang sekaligus Ketua IBS 2025.

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

Momentum ini semakin menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri baterai dan kendaraan listrik dunia. IBS 2025 dirancang untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan mitra global dalam membangun ekosistem energi berkelanjutan.

Langkah ini juga sejalan dengan visi Indonesia Maju dan Asta Cita, khususnya poin kelima yang menekankan penguatan hilirisasi dan industrialisasi demi menambah nilai sumber daya alam. 

Sektor mineral kritis, seperti nikel dan baterai, menjadi fokus utama karena dapat meningkatkan kemandirian energi sekaligus memperkokoh posisi Indonesia di pasar global.

Pemerintah sendiri telah memulai pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi melalui konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat. 

Proyek ini menjadi bukti nyata keseriusan Indonesia dalam mengembangkan hilirisasi berkelanjutan yang kini menjadi benchmark bagi negara berkembang lainnya.

IBS 2025 yang digelar 5–6 Agustus 2025 melibatkan dukungan Kementerian ESDM sebagai Ministry Co-Host, serta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) sebagai Ministry Support

Ajang ini juga menghadirkan forum diplomasi energi, salah satunya melalui panel Energy Diplomacy: South-South Nations Cooperation yang akan dihadiri perwakilan kedutaan besar dan pemimpin industri internasional.

“IBS 2025 bukan sekadar summit, tetapi gerakan kolaboratif lintas bangsa untuk membangun masa depan energi dunia khususnya Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki sumber daya, potensi manusia, dan komitmen politik yang kuat. Ini saatnya kita memimpin, bukan hanya ikut,” tuturnya. (Lili Handayani)

https://event.cnfeol.com/en/event/333