Beranda Korporasi Truk Listrik Hemat 75 Persen Biaya Operasional, MAB Bidik Pasar Tambang

Truk Listrik Hemat 75 Persen Biaya Operasional, MAB Bidik Pasar Tambang

63
0
Direktur Utama MAB, Kelik Irwantono dalam acara Program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (22/7/2025)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kini tak lagi hanya menyasar konsumen pribadi. Mobil Anak Bangsa (MAB) menyatakan tren elektrifikasi mulai merambah sektor komersial dan industri berat, terutama pertambangan, yang dinilai dapat memberikan efisiensi signifikan dalam biaya operasional.

Direktur Utama MAB, Kelik Irwantono, mengungkapkan bahwa permintaan truk listrik untuk keperluan tambang terus meningkat seiring naiknya harga bahan bakar minyak, khususnya solar.

“Penggunaan truk listrik di sektor tambang dapat memberikan penghematan biaya operasional hingga 75 persen,” kata Kelik dalam Program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, perusahaan tambang kini semakin menyadari pentingnya mengendalikan biaya bahan bakar yang tidak stabil.

“Harga solar yang terus meningkat dan tidak lagi disubsidi mendorong pemilik tambang beralih ke kendaraan listrik demi menjaga kestabilan biaya,” ujarnya.

Namun, Kelik menegaskan bahwa transisi ke kendaraan listrik di sektor industri berat bukan perkara mudah. Tantangan utama adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan pasokan listrik di daerah tambang yang umumnya berada di lokasi terpencil, terutama di kawasan Indonesia timur.

“Oleh karena itu, sebelum menjual truk listrik, kami di MAB menerapkan prosedur survei lokasi. Kami cek kondisi kelistrikan, infrastruktur pendukung, hingga estimasi biaya. Tujuannya agar pelanggan merasa puas dan kendaraan bisa benar-benar berfungsi optimal,” jelasnya.

Investasi awal untuk truk listrik, tambahnya, memang lebih tinggi dibandingkan kendaraan internal combustion engine (ICE). Namun jika dilihat dari total biaya kepemilikan (owning cost), kendaraan listrik justru lebih hemat dalam jangka panjang. Selain hemat bahan bakar, biaya perawatan truk listrik juga lebih rendah.

“Yang kami tekankan ke konsumen adalah melihat biaya operasional jangka panjang, bukan hanya harga beli. Operational Expenditure (Opex) turun drastis, dan maintenance-nya juga rendah,” ucapnya.

Langkah MAB ini menunjukkan bahwa elektrifikasi kendaraan niaga berat bukan sekadar tren, melainkan solusi konkret efisiensi di tengah tekanan ekonomi dan krisis energi. (Shiddiq)