
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Investasi sektor hilirisasi berkontribusi hampir 30% dari total investasi nasional pada semester pertama 2025 yang mencapai lebih dari Rp950 triliun. Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, saat acara “Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional”, di Gedung Sekretariat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (22/72025).
“Kontribusi dari hilirisasi ini sangat signifikan, sekitar 30% dari total investasi semester pertama. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap arah kebijakan hilirisasi nasional,” ujar Rosan dalam sambutannya.
Menurutnya, hilirisasi tak hanya menyasar sektor mineral, tetapi juga merambah perkebunan, pertanian, dan sektor strategis lainnya. Pemerintah tengah mendorong pelaksanaan 18 proyek prioritas hilirisasi yang diperkirakan akan mendatangkan investasi senilai Rp618 triliun dan menciptakan lebih dari 270 ribu lapangan kerja.

Dia menambahkan, kepercayaan investor terhadap Indonesia terus tumbuh, terbukti dengan masuknya berbagai pendanaan asing.
“Dalam empat bulan terakhir, kita sudah mengantongi komitmen investasi senilai US$7 miliar, termasuk dari Qatar, China Investment Corporation (CIC), dan Robo Inu Finance (RBIF),” kata dia.
Selain itu, pemerintah juga memperoleh pinjaman US$10 miliar dari konsorsium 12 bank asing tanpa jaminan aset.

“Ini adalah pinjaman sindikasi terbesar yang pernah didapatkan sektor publik Indonesia dan menunjukkan kepercayaan luar biasa dari pasar global,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan mengapresiasi peran aktif Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dipimpin oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk SKK Migas dan BPH Migas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut secara berkelanjutan dan tepat sasaran.
“Investasi yang masuk harus menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama penciptaan lapangan kerja yang berkualitas,” ujarnya.

BKPM, kata dia, siap menindaklanjuti dokumen pra-studi kelayakan yang telah diserahkan dan berkoordinasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Ini adalah pekerjaan besar dan hanya bisa terlaksana jika dilakukan bersama-sama,” ujarnya menutup sambutan. (Shiddiq)