
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kawasan industri pengolahan nikel Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus mengembangkan kapasitas tenaga kerjanya melalui program alih keahlian antarkaryawan.
Kebijakan ini menjadi wujud nyata penerapan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 8 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 34 Tahun 2021 tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing.
Program alih keahlian ini difokuskan pada pertukaran pengetahuan dan keterampilan antara tenaga kerja asing (TKA) asal China dan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di kawasan IMIP. Sejak 2015, inisiatif ini telah dijalankan PT Eternal Tsingshan Indonesia melalui dua skema utama: program informal “mentor-murid” dan pembinaan cadangan keahlian (CK) secara formal.
GM Departement General Affair PT Eternal Tsingshan Indonesia, Lv Haidang, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mempercepat alih posisi kerja dari TKA ke TKI melalui proses bimbingan dan mentoring yang berkelanjutan.
“Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi antara TKA dari Tiongkok dan tenaga kerja lokal Indonesia diharapkan mempercepat penyerapan kemampuan serta peralihan posisi pekerjaan. Dari yang semula ditempati karyawan Tiongkok sampai kemudian diemban pekerja Indonesia,” jelas GM yang akrab disapa Jovin itu, sebagaimana dikutip laman IMIP, Senin (7/7/2025).
Jovin bercerita, satu dekade lalu, pada awal perusahaannya beroperasi, banyak pekerja lokal yang belum memiliki keahlian teknis, kemudian sejak 2021, perkembangan signifikan mulai terlihat, terutama dari sisi pelatihan antarpekerja yang mulai berjalan secara aktif dan sistematis.
Dua program tersebut diterapkan melalui pendekatan mentoring antara satu karyawan Tiongkok dan satu karyawan Indonesia, memungkinkan proses pembelajaran lebih mendalam dan terfokus. Evaluasi dilakukan secara berkala mencakup empat aspek utama: kemampuan bahasa, teknis, manajerial, dan tindak lanjut pascapelatihan.
“Karyawan yang menjalani program alih keahlian ini akan dievaluasi berkala. Mereka pun dipromosi agar kariernya dapat berkembang, dari lini produksi ke posisi manajemen,” ungkap Jovin.
Salah satu bukti keberhasilan program pembinaan CK adalah kisah Aleksius Yusmido Tangdilomban, karyawan asal Toraja Utara, Sulawesi Selatan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Supervisor Mekanikal di Departemen Perawatan 2 PT Cemerlang Servis Perawatan (CSP).
Alumni Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Makassar ini mengaku bahwa program pembinaan CK tidak hanya mengasah keahlian teknis, tapi juga kemampuan komunikasi, terutama dalam bahasa Mandarin.
“Akan jadi percuma kalau kita hanya punya skill teknis, tapi cara komunikasi ke karyawan Tiongkok dan Indonesia masih ada kendala. Jadi kita juga harus mempelajari bahasa Mandarin,” kata Aleksius.
Setelah menempuh pelatihan bahasa selama enam bulan dan praktik langsung dalam lingkungan kerja, Aleksius mampu meminimalkan hambatan komunikasi dengan rekan kerja Tiongkok, bahkan tanpa bantuan penerjemah.
Sejak Oktober 2023, ia dipercaya memegang jabatan strategis. Menurutnya, pemahaman budaya kerja dan kemampuan bersosialisasi sangat berperan dalam keberhasilannya.
“Penilaiannya bukan hanya dari skill, tapi bagaimana kita komunikasi dengan orang Tiongkok tadi. Budaya mereka itu lebih fokus ke pencapaian target, bukan hanya proses,” imbuhnya.
Data HR PT IMIP per Mei 2025 menunjukkan rasio TKA dan TKI di kawasan IMIP berada di kisaran 1:5 hingga 1:7, dengan jumlah sekitar 15.000–17.000 TKA berbanding 85.423 TKI. Penerapan Permenaker Nomor 8 Tahun 2021 menekankan bahwa setiap TKA wajib berbagi keahlian kepada TKI yang bertugas sebagai tenaga kerja pendamping.
Selain dua program utama, kawasan IMIP juga menerapkan pelatihan internal dan eksternal, sistem penilaian tingkat jabatan, serta sertifikasi kompetensi, sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia berkelanjutan.
Kegiatan alih keahlian ini dinilai strategis tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga untuk pembangunan daerah dan nasional. Dengan meningkatnya keterampilan dan kemandirian tenaga kerja lokal, posisi Indonesia sebagai pusat industri berbasis mineral pun semakin kuat di kancah global. (Shiddiq)