
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) resmi memulai rangkaian persiapan Minerba Expo 2025 dengan menggelar rapat koordinasi awal bersama para pemangku kepentingan, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Acara dibuka Sekretaris Ditjen Minerba, Siti Sumilah Rita Susilawati, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan pameran tahunan ini sebagai platform strategis bagi promosi, edukasi, dan penguatan citra industri pertambangan nasional.
“Minerba Expo bukan sekadar pameran, tetapi wadah untuk menyampaikan komitmen pemerintah dan industri terhadap keberlanjutan, hilirisasi, serta kemajuan teknologi di sektor minerba. Kami harap seluruh pemangku kepentingan bisa terlibat aktif,” ujar Rita, demikian Sesditjen Minerba ini akrab disapa.
Dalam pada itu, Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengusulkan agar membuka ruang bagi pemerintah daerah (pemda) untuk menampilkan potensi serta tantangan khas wilayahnya.
“Kita belum pernah melihat expo yang benar-benar memberi tempat bagi daerah. Padahal, setiap provinsi punya potensi tambang yang layak diangkat. Kita perlu siapkan satu zona khusus agar masyarakat tahu apa yang dimiliki daerahnya dan bagaimana mereka berkontribusi,” kata Meidy memberikan alasannya.
Lebih lanjut, dia juga mengusulkan adanya panggung atau forum khusus bagi perwakilan daerah untuk menyampaikan aspirasi dan isu-isu strategis secara langsung kepada pemerintah pusat dan pelaku industri.
Edukatif dan Aksi Lingkungan
Minerba Expo 2025 rencananya tidak hanya menampilkan teknologi dan kebijakan, tetapi juga memperkuat sisi edukatif melalui pendekatan digital.
“Kami sarankan dibuka dengan virtual learning. Jadi, pengunjung, termasuk anak muda dan mahasiswa, bisa memahami proses tambang dari awal hingga pascatambang. Ini juga jadi bagian dari literasi publik soal industri kita,” tambah Meidy.
Perempuan kelahiran 21 April itu menyarankan agar expo kali ini memiliki dimensi keberlanjutan nyata, misalnya melalui kegiatan simbolik, seperti penanaman pohon atau penggalangan komitmen hijau dari peserta dan pengunjung.
Peserta rapat yang terdiri dari perwakilan asosiasi industri, lembaga pengujian, organisasi profesi, dan mitra pemerintah sepakat untuk mempercepat proses pembentukan panitia dan finalisasi lokasi. Acara direncanakan akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada awal Oktober 2025, dengan target puluhan ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Diharapkan, Minerba Expo 2025 akan menjadi tonggak baru dalam memperkuat citra pertambangan Indonesia sebagai sektor yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi transisi energi nasional. (Shiddiq/Lily)