NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Menjadi salah satu pembicara pada konferensi internasional, Indonesia Critical Minerals (ICM) 2025, memberi kesan tersendiri bagi Direktur Pengembangan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium Tbk. (Inalum), Melati Sarnita. Mantan Direktur Komersial PT Krakatau Steel dan PT Perusahaan Gas Negara LNG Indonesia ini mengakui, ICMC 2025 tersebut merupakan acara yang luar biasa bagus dan informatif. Konferense ini dinilai sangat baik untuk semua pemangku kepentingan di Indonisia.
“How we are going to do all of those, downstreaming, hilirisasi dan lain sebagainya. Sekarang menjadi salah satu program pemerintah. Keep up to do it, because this is very good conference,” ungkap Melati kepada nikel.co.id saat dijumpai usai pemaparannya, Rabu (4/6/2025).
Perempuan berkarier cemerlang itu menjadi pembicara pada hari kedua event dengan lebih dari 1.200 peserta itu dengan materi berjudul “Alumunium Industry Developement in Indonesia and Southest Asia”.
“Terima kasih sudah diundang. Acara ini luar biasa bagusnya,” pujinya.
ICM 2025 digelar Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) bekerja sama dengan Shanghai Metals Market (SMM), di Hotel Pullman Jakarta Central Park, 3-5 Juni 2025. Konferensi ini merupakan forum tahunan yang sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu. Lebih dari 100 pembicara terkemuka dari 60 negara penghasil mineral-mineral kritis berbagi pengetahuan, wawasan, dan informasi mengenai perkembangan pertambangan nikel, kobalt, timah, tembaga, batu bara, dan alumunium.
Pada konferensi yang didukung Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, Kementerian ESDM RI, Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dan Kementerian Bappenas tersebut difokuskan menjadi empat forum. Ditambah satu forum yang baru pada tahun ini diselenggarakan, yakni government forum. (Lili Handayani)